Berita

Rocky Gerung dalam podcast bersama Hersubeno Arief/Repro

Politik

Rocky Tuntut Jokowi Jawab Temuan PPATK Soal 36,67 Persen Dana PSN Mengalir ke ASN dan Parpol

SABTU, 13 JANUARI 2024 | 06:00 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Presiden Joko Widodo dituntut menjawab temuan baru Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), soal 36,67 persen dana Proyek Strategis Nasional (PSN) mengalir ke Aparatur Sipil Negara (ASN) dan partai politik (parpol).

Tuntutan tersebut disampaikan aktivis politik Rocky Gerung dalam wawancara bersama jurnalis senior Hersubeno Arief secara virtual yang ditayangkan melalui YouTube, Jumat (12/1).

"Tiga puluh enam (koma sekian persen) ini ditransaksikan di mana? Di Hotel Mulia? Di cafe-cafe di sekitar Senayan? Atau kunjungan ke luar negeri? Atau macam-macam gitu?" ujar Rocky.

Mantan dosen Filsafat di Universitas Indonesia itu menilai, temuan 36,67 persen dana PSN mengalir ke ASN hingga parpol disengaja oleh PPATK.

"Bahwa kalau dia (PPATK) menemukan indikasi bocor anggaran, itu artinya dia sengaja mau tahu itu ke mana. Bukan sekadar jumlahnya, tapi arahnya ke mana," tutur Rocky.

"Karena PPATK overside, memantau setiap hari apa yang terjadi di dalam lalu lintas itu. Dan data itu sangat mencengangkan," sambungnya.

Menurut Rocky, temuan PPATK tersebut mengindikasikan ada dugaan tindak pidana korupsi dalam pelaksanaan PSN di era pemerintahan Jokowi.

Sehingga seharusnya, aparat penegak hukum langsung mengusut secara hukum. Dan Jokowi sebagai presiden yang masih memerintah merespons temuan PPATK tersebut.

"Seharusnya petugas-petugas jaksa, polisi, segala macam, sudah mulai memanfaatkan laporan itu. Ini laporan serius di tahun pemilu. Dan PPATK tentu dengan kesengajaan tertentu membocorkan itu di tahun pemilu," ucapnya.

"Pak Jokowi juga mesti menjawab itu. Karena ini proyek-proyek yang secara khusus diniatkan oleh Jokowi untuk memperlihatkan mercusuar-mercusuar dalam pembangunan kita kan," tegas Rocky. 

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya