Berita

Ikan hasil tangkapan nelayan di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur/Net

Bisnis

Genjot Ekonomi Nelayan, DPD Dorong Ekspor Produk Olahan Ikan di Jatim

KAMIS, 11 JANUARI 2024 | 23:06 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Sejak dua bulan terakhir, nelayan di Pelabuhan Muncar, Banyuwangi mengeluhkan harga iklan yang anjlok hingga Rp4.000 per kilogram. Hal ini disebabkan kondisi panen raya ikan di Muncar.

Menanggapi keluhan tersebut, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti yang sedang kunjungan kerja ke Jatim memberikan dua solusi penting, untuk jangka pendek dan jangka panjang.

Untuk jangka pendek, LaNyalla meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan memperbanyak cold storage. Sedangkan untuk jangka panjang, perlu menambah peluang ekspor produk olahan ikan.

"Jalan keluar sementara dengan cold storage, tetapi tidak bisa berlama-lama juga. Sesegera mungkin menambah market ekspor baik ikan mentah maupun produk olahan ikan," ujar LaNyalla dalam keterangannya, Kamis (11/1).

Menurut LaNyalla, panen raya ikan tidak dapat dielakkan dan kondisi tersebut akan berulang, sehingga jika dibiarkan nelayan akan mengalami kasus yang serupa terus menerus. Dampaknya tentu dapat mengganggu perekonomian nelayan dan masyarakat pesisir.

"Bagaimana caranya agar panen raya yang selama ini berdampak penurunan pendapatan nelayan, diubah menjadi peningkatan ekonomi para nelayan, ini yang harus dipikirkan," tegas LaNyalla.

Oleh karena itu, LaNyalla menilai langkah yang lebih bagus dilakukan adalah menumbuhkan industri pengolahan ikan, industri pangan berbahan dasar ikan dan juga industri rumahan pengolahan ikan yang khusus menampung panen ikan.

"Pemerintah harus hadir di situ. Beri insentif. Kemudahan dan skema-skema lain, termasuk pembiayaan perbankan. Juga pelatihan industri olah Ikan skala rumahan. Sehingga para istri nelayan bisa diberi pelatihan tersebut,” beber ketua dewan penasehat KADIN Jatim itu.

“Libatkan semua stakeholder, mulai dari pemerintah, dinas terkait, hingga pengusaha di KADIN,” tegasnya lagi,

Selanjutnya, lanjut dia, setelah industrinya memadai, harus disiapkan pasar yang cukup keluar Jatim, antar provinsi, dan serius menambah peluang ekspor produk olahan ikan.

“Ini bisa bekerja sama dengan BUMN dan Kedutaan-Kedutaan kita di mancanegara,” pungkasnya.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Polri Gandeng INASSOC Sosialisasikan Aturan Penggunaan Airsoft Gun

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:34

Wamenkop Ferry Juliantono Ingin Gapoktan Naik Kelas

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:33

Kontrol Sipil ke Militer Harus Objektif, Jangan Pragmatis

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:23

Warga Jakarta Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:12

Hasto Siap Sampaikan Eksepsi Pekan Depan

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:51

Sidang Perdana Duterte di ICC, Momen Bersejarah bagi Keadilan Internasional

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:30

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:23

Anggaran Makan Bergizi Gratis Naik dari Rp71 Triliun Jadi Rp171 Triliun

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:17

Pengamat: Bagaimana Mungkin Seorang Teddy Dilantik jadi Seskab?

Jumat, 14 Maret 2025 | 13:59

Korsleting Baterai Jadi Penyebab Kebakaran Air Busan

Jumat, 14 Maret 2025 | 13:54

Selengkapnya