Berita

Pemerhati isu global dan strategis, Prof Imron Cotan (kanan) dalam webinar Moya Institute/Repro

Politik

Prof Imron Cotan: Kebebasan Sipil dan Integritas Pemilu Perlu Direfleksi Bersama

KAMIS, 11 JANUARI 2024 | 20:16 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kondisi demokrasi Indonesia di era Presiden Joko Widodo perlu direnungkan secara serius untuk menentukan kepemimpinan masa depan.

Pemerhati isu global dan strategis, Prof Imron Cotan berujar, penurunan indeks kebebasan berekspresi yang belakangan dilaporkan lembaga pemantau demokrasi perlu menjadi pertimbangan serius di tengah tahun politik Pemilu Serentak 14 Februari 2024 mendatang.

“Banyak analisis menggambarkan kondisi mengkhawatirkan tentang pembatasan kebebasan sipil dan penegakan hukum yang cenderung diskriminatif. Perlu refleksi serius terhadap hal tersebut,” kata Prof Imron Cotan saat Webinar Nasional Moya Institute, Rabu (10/1).


Tak kalah penting dipikirkan bersama adalah kondisi kasus korupsi yang masih marak dan belum benar-benar tertangani dengan baik.

Kasus-kasus besar seperti skandal korupsi melibatkan pejabat tinggi negara, kata dia, menandakan praktik rasuah masih menjadi masalah besar. Apalagi, pertumbuhan ekonomi stagnan pada kisaran 5 persen, yang menyulitkan Indonesia keluar dari middle-income trap.

Selain kebebasan berekspresi dan kasus korupsi, integritas pemilu dan regresi demokrasi juga tidak luput disorot mantan Dubes Indonesia untuk Australia dan China ini.

Persepsi publik terhadap peluang kecurangan pemilu bisa mengikis kepercayaan publik terhadap sistem demokrasi dan mengancam legitimasi pemerintahan.

"Kekhawatiran yang sama juga dideteksi dunia internasional, seperti tercermin pada artikel-artikel yang diterbitkan oleh The New York Times, The Guardian, dan lain-lain. Mereka benar-benar mengkhawatirkan fenomena regresi demokrasi Indonesia," tandasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya