Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Sejahterakan Petani Sawit, RSI dan PalmCo Komit Tingkatkan Percepatan PSR

KAMIS, 11 JANUARI 2024 | 09:02 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas sawit nasional.

Rumah Sawit Indonesia (RSI) berkomitmen mendukung percepatan PSR dan mencari terobosan dalam menyelesaikan berbagai hambatan yang ada.

Bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara IV (PalmCo), RSI berupaya mengimplementasi percepatan program PSR.


“Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) ini sangat penting karena berdampak langsung terhadap produktivitas. Karena itu, lambannya program PSR perlu dicarikan terobosan agar kendala-kendala di lapangan dapat teratasi ,” kata Ketua Umum RSI Kacuk Sumarto saat pembukaan acara pada penandatanganan kerja sama antara RSI dengan Palmco, di "Refleksi Industri Sawit 2023 dan Tantangan Masa Depan" di The Westin, Jakarta, Rabu (10/1).

RSI sebagai organisasi pengusahaan kelapa sawit mengambil peran aktif untuk mendorong percepatan program PSR. Kerja sama dengan PalmCo sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia dari sisi luasan lahan dinilai sangat strategis.

Beberapa hal yang perlu dibenahi dalam PSR antara lain penataan ulang peraturan-peraturan pemerintah yang mengatur PSR sampai dengan Juklak dan Juknis.

“Sampai pola-pola pengamanan lapangan dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait,” kata Kacuk.

Aspek kesejahteraan petani juga perlu mendapatkan perhatian. Para petani sawit perlu melakukan perbaikan budidaya agar tanaman sawit menghasilkan produktivitas tinggi dan mutu buah bagus.

Menurut Kacuk, pola pengusahaannya dengan industrialisasi juga harus diperbaiki, sehingga mereka memiliki pabrik pengolah buah secara bersama-sama.

"Dengan demikian petani tidak lagi mudah dipermainkan harga produksinya," jelas Kacuk.

RSI juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka mendukung pengembangan komoditas sawit Indonesia secara utuh. Jalinan kerja sama ini tidak hanya dengan perusahaan sawit, namun juga lembaga riset, perusahaan teknologi, lembaga survei, lembaga pemerintah, asosiasi petani sampai lembaga pendidikan tinggi.

“Komitmen kita dalam pengembangan sawit tidak hanya dari satu sisi. Kita ingin komprehensif dan menyeluruh,” kata Kacuk.

Beberapa pihak yang menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan RSI antara lain PT Gaman Kanaya Mukti, Masyarakat Ahli Survey Kadaster Indonesia (MASKI), PT Clariant Absorbents Indonesia, PT Kemurgi Indonesia, PalmCo, PASPI, PPKS, BPDPKS, sampai Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan.

Kerjasama dengan PASPI, lembaga think-tank non-profit dalam pengembangan strategi dan peraturan nasional industri kelapa sawit, misalnya, difokuskan pada bidang riset dan analisa tentang komoditas sawit secara umum. Sedangkan dengan PalmCo kerja sama difokuskan untuk percepatan program PSR.

PalmCo memberikan dukungan penuh kepada RSI yang menjadi wadah bersama pengusahaan kelapa sawit di Indonesia. Dukungan ini disampaikan oleh CEO PalmCo Jatmiko K. Santosa.

“RSI bisa menjadi wadah kita bersama,” katanya, saat memaparkan program PalmCo dan implementasi program PSR.

Menurut Jatmiko pihaknya ingin petani sejajar dengan perusahaan-perusahaan seperti PTPN. Salah satu bentuk dukungan PalmCo kepada petani adalah mendidikan tiga pabrik minyak kelapa sawit merah yang dimiliki oleh koperasi. Dan, PTPN akan terus memperkuat khitahnya sebagai BUMN yang memberikan manfaat untuk bangsa.

“Dalam hal ini manfaat harus dirasakan oleh petani,” kata Jatmiko.

“Kami tidak ingin petani sawit berada di pihak yang marjinal. Salah satu bentuk dukungan PalmCo kepada petani adalah mendirikan tiga pabrik minyak kelapa sawit merah yang dimiliki oleh koperasi,” tambahnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya