Berita

CEO Boeing, Dave Calhoun/Net

Bisnis

CEO Boeing Mengaku Bersalah atas Skandal Dinding Kabin 737 MAX 9 yang Copot Saat Mengudara

RABU, 10 JANUARI 2024 | 13:54 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Skandal dinding kabin yang copot pada pesawat Boeing 737 MAX 9 yang dioperasikan Alaska Airlines saat mengudara diakui merupakan kesalahan perusahaan Boeing.

Hal tersebut disampaikan CEO Boeing, Dave Calhoun, yang membuka suara mengenai insiden meledaknya panel kabin pesawat, yang digunakan untuk pintu darurat saat lepas landas pekan lalu.

Menurut Calhoun, pihaknya memang bersalah dan berjanji akan bertanggung jawab atas insiden itu dengan melakukan transparansi penuh dalam kasus tersebut.

"Kami akan melakukan pendekatan ini 100 persen (dengan) mengakui kesalahan kami. Dan kami akan melakukan transparansi penuh di setiap langkahnya," kata Calhoun kepada para karyawan pada Selasa (9/1).

Dalam pernyataan itu, Calhoun juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB), yang sedang menyelidiki insiden tersebut.

"NTSB sebagus yang didapatnya. Saya percaya setiap langkah yang mereka ambil, dan mereka akan mencapai kesimpulan,” sambungnya.

Akibat insiden tersebut, Regulator AS telah melarang terbang 171 pesawat 737 MAX 9 dengan konfigurasi yang sama dengan jet Alaska Airlines.

Sementara penyelidik NTSB pada Senin malam menyatakan bahwa bagian panel pesawat tidak ditempel dengan benar. Sedangkan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan pihaknya masih terus bekerja sama dengan Boeing untuk menyelesaikan instruksi inspeksi secara rinci untuk ratusan pesawat yang dilarang terbang.

Insiden terbaru ini telah menambah banyak tekanan pada Boeing, yang sempat tersandung kasus kecelakaan MAX sebelumnya sehingga menyebabkan jet-jet tersebut dilarang terbang dalam waktu lama.

Saat ini, harga saham perusahaan tersebut pun telah anjlok lebih dari sembilan persen sejak kejadian pada Jumat (5/1).

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya