Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Marak Konten Bahaya di FB dan IG, Meta Janji Perketat Pengawasan

RABU, 10 JANUARI 2024 | 13:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Setelah mendapatkan banyak tekanan dari regulator di seluruh dunia terkait konten berbahaya di aplikasinya, Meta Platforms mengatakan bahwa pihaknya akan menyembunyikan lebih banyak konten dari remaja di Instagram dan Facebook.

Dalam pernyataannya yang dimuat di situsnya pada Selasa (9/1), Meta mengatakan mulai saat ini semua pengguna usia remaja akan ditempatkan dalam pengaturan kontrol konten yang paling ketat di aplikasi dan istilah pencarian tambahan akan dibatasi di Instagram.

"Langkah ini akan mempersulit remaja untuk menemukan konten sensitif seperti bunuh diri, menyakiti diri sendiri, dan gangguan makan ketika mereka menggunakan fitur seperti Pencarian dan Jelajahi di Instagram," menurut Meta, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (10/1).

Perusahaan mengatakan langkah-langkah tersebut, yang diperkirakan akan diluncurkan dalam beberapa minggu mendatang, akan membantu memberikan pengalaman yang lebih sesuai dengan usia.

Meta berada di bawah tekanan baik di Amerika Serikat maupun Eropa atas tuduhan bahwa aplikasinya bersifat adiktif dan turut memicu krisis kesehatan mental remaja.

Jaksa agung di 33 negara bagian AS termasuk California dan New York menggugat perusahaan tersebut pada bulan Oktober , dengan mengatakan bahwa perusahaan tersebut berulang kali menyesatkan masyarakat tentang bahaya platformnya.

Di Eropa, Komisi Eropa telah mencari informasi tentang bagaimana Meta melindungi anak-anak dari konten ilegal dan berbahaya.

Meningkatnya pengawasan terhadap peraturan datang setelah adanya kesaksian mantan karyawan Meta yang menuduh perusahaan tersebut mengetahui adanya pelecehan dan bahaya lain yang dihadapi remaja di platformnya, namun gagal mengambil tindakan terhadap hal tersebut.

Karyawan tersebut, Arturo Bejar, yang bersaksi di Senat AS, menyerukan perusahaan untuk membuat perubahan desain di Facebook dan Instagram untuk mendorong pengguna menuju perilaku yang lebih positif dan menyediakan alat yang lebih baik bagi kaum muda untuk mengelola pengalaman yang tidak menyenangkan.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya