Berita

Ilustrasi Foto/Net

Dunia

Isu Skandal Seks Menerpa Capres Taipei

SENIN, 08 JANUARI 2024 | 21:13 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

China Taipei atau Taiwan bersiap memilih presiden baru dalam pemilihan presiden yang akan dihelat pada 13 Januari 2024 mendatang.

Pilpres di Taipei ini menjadi sejarah penting yang akan mendefinisikan kembali hubungan pulau tersebut dengan China daratan.

Sejak pemilu pertama pada tahun 1996,  persaingan untuk menggantikan Presiden Tsai Ing-wen terjadi pada saat Taipei menjadi titik konflik utama antara AS dan China.

Dilansir dari inf.news, salah satu capres terkuat, Lai Qingde yang juga mantan Walikota Tainan berasal dari Partai Progresif Demokratik (DPP) diterpa isu tidak sedap.

Dia menjadi kandidat terdepan dalam pemilihan presiden. Dia digadang-gadang dapat menggantikan Presiden Tsai Ing-wen, yang juga berasal dari partai yang sama.

Lai Qingde mengatakan dua lawannya Qiu Yi dan Xie Longjie menyindir soal anak di luar nikah.

Dia mengatakan bahwa di balik isu ini, ada bayangan China. Belum lagi sindiran ini sebagian besar didasarkan pada penilaian subjektif Lai Qingde. Dia pun ingin menuntut Qiu Yi dan Xie Longjie atas tuduhan tersebut.

Masalah moral pribadi Lai Qingde terkait erat dengan kehidupan pribadinya. DPP hanya akan menggunakan isu Tiongkok untuk mengintimidasi dan menakut-nakuti masyarakat Taipei.

Selama pemilu Taipei, selalu ada banyak skandal seks, dan kini menimpa Lai Qingde. Dia terlibat skandal ini sejak sekitar 15 tahun yang lalu. Banyak media mengungkapkan tentang kemungkinan Lai Qingde memiliki anak di luar nikah.

Seorang staf yang sudah lama bekerja dengannya di Tainan mengatakan anak di luar nikah Lai Qingde sudah kuliah yang diberi nama Lai Ting. Dia disebut anak dari Zhuang atau Chen, seorang pelukis yang membuat gambar mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe juga Lai Qingde.

Namun yang lebih hebatnya lagi, konon anak Lai Qingde lahir di Jepang. Artinya tidak ada cara untuk mendapatkan surat keterangan kesehatan atau surat keterangan ibu.

Namun Lai Qingde secara meminta timnya menuntut Qiu Yi dan Xie Longjie, yang membuatnya merasa sangat tersudutkan oleh isu ini. Lai Qingde menyerang Qiu Yi dan Xie Longjie dengan isu komunisme.

Dengan cara ini, tampaknya Lai Qingde dapat mempertahankan apa yang disebut sebagai suara lokalnya, yaitu 19,5 juta suara dari faksi independen di Taiwan. Di antara mereka yang berhak memilih, terdapat kelompok yang disebut suara pendukung kemerdekaan, yaitu sekitar 5,5 juta hingga 5,8 juta, sedangkan 14 juta sisanya belum menentukan pilihan.

Lai Qingde hanya menggunakan isu ketakutan komunis dan mengkonsolidasikan 5,5 juta menjadi 5,8 juta. Beberapa waktu yang lalu, lebih dari 60 persen masyarakat ingin membubarkan DPP.

Namun Lai Qingde beruntung karena dua partai oposisi lainnya bersaing untuk mendapatkan suara satu sama lain.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya