Berita

Cawapres Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka, mendengarkan aspirasi dari kalangan muda dan warga Kota Ambon, Senin (8/1)/Ist

Politik

"Gibran Mendengar" Tampung Aspirasi Pekerja Kreatif dan Pegiat UMKM di Ambon

SENIN, 08 JANUARI 2024 | 14:57 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Calon Wakil Presiden Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka, melanjutkan kampanye melalui kegiatan “Gibran Mendengar”, di Red Bricks Café & Resto, Kota Ambon, Maluku, Senin (8/1).

Pada kesempatan itu, Gibran mendengar aspirasi serta suara dari kalangan muda, komunitas kreatif, pegiat UMKM, ekonomi kreatif, serta musisi asal Kota Manise itu.

Sama seperti serial "Gibran Mendengar" di kota-kota lain, Gibran menampung satu per satu aspirasi dari tiap perwakilan kelompok. Lewat komunikasi dari hati ke hati sambil melinearkan aspirasi mereka ke dalam program kerja atau kebijakan yang akan dieksekusinya apabila terpilih di Pilpres 2024 bersama Calon Presiden Prabowo Subianto.


Suasana hangat terlihat dalam kegiatan yang dimulai pukul 13.30 WIT. Hal ini jelas menggembirakan rombongan tim kampanye Gibran.

Acara dimulai dengan lantunan lagu “Ale Rasa Beta Rasa” yang memberikan pesan soal pentingnya perdamaian, khususnya ketika lagu ini menjadi sesuatu yang bermakna bagi warga Kota Ambon pascakonflik 2004-2007.

Ambon yang dikenal dengan harmonisasi musiknya menjadi suatu niche khusus yang disorot Gibran. Misalnya ketika Duta Musik UNESCO untuk Ambon, Ronny Loppies, menjabarkan bahwa musik sudah menjadi bagian dari DNA masyarakat Kota Ambon.

“Ambon mempunyai DNA dan intuisi musik cukup tinggi. Ambonese punya frekuensi musik menengah, yang bisa mendekatkan satu dengan lain. Musik adalah transformasi dari seni ke budaya. Karena musik jadi daily activities, jadi masuk ke budaya," tutur pria yang juga Direktur Ambon Music Office, melalui keterangannya, Senin (8/1).

Selain dari kelompok perwakilan musik, Gibran yang datang bersama sang istri, Selvi Ananda, juga turut mendengar aspirasi penting yang berkaitan erat dengan permasalahan sosial lingkungan di masyarakat, yakni terkait pengelolaan sampah.

Seorang warga bernama Jordi menceritakan pengalamannya dalam membangun komunitas swadaya yang peduli akan lingkungan. Dari pengalamannya tersebut, ia menyebutkan pernah membersihkan sekitar 12,8 ton sampah yang ada di kota yang dikenal akan keindahan pantainya tersebut.

“Kita pernah bersihkan 12,8 ton sampah, itu salah satu kegiatan membersihkan sampah,” ucap Jordi.

Ia juga mengungkapkan bahwa kendala yang terjadi dan dihadapi oleh Kota Ambon adalah masih kurangnya edukasi masyarakat terkait pengelolaan sampah beserta kebersihannya.

“Kendala, kita butuh waktu untuk menyelesaikan masalah ini karena mengubah kebiasaan enggak semudah membalikan telapak tangan,” jelasnya.

Gibran yang masih menjabat Walikota Surakarta ini pun mendengarkan seluruh aspirasi masyarakat Kota Ambon dan mengaitkan permasalahan-permasalahan yang ada cenderung mirip dengan yang terjadi di kota yang dipimpinnya. Misalnya saja perlu difasilitasinya acara-acara musik menarik yang bisa membangun harmonisasi kotaicreative hub untuk mengasah minat kreatif para anak muda Kota Ambon.

“Saya kira semua anak muda di sini setuju ya dengan pemerataan pembangunan, kita pingin tidak cuma di Jawa. Ambon ini luar biasa sekali, SDM-nya luar biasa. Ambon mirip Solo. Solo tidak punya pertanian, perikanan. Pemasukan dari pajak retribusi khusus saja,” tutur Gibran yang menyadari ada banyak potensi terpendam yang dimiliki Kota Ambon untuk dimaksimalkan seperti Kota Solo.

Acara Gibran Mendengar di Kota Ambon ini pun memberikan banyak perspektif baru bagi putra sulung Presiden Joko Widodo itu.

Diharapkan dari suara-suara anak muda dan masyarakat Kota Ambon yang didengarnya, akan direalisasikan dalam berbagai bentuk kebijakan yang tentu bermanfaat bagi pembangunan kota tersebut.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya