Berita

Kebersamaan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat dan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto/Net

Publika

Demokrat Bersama Prabowo, Bukan Gibran

OLEH: TONY ROSYID
MINGGU, 07 JANUARI 2024 | 08:17 WIB

DILEMATIS bagi Demokrat. Tepatnya bagi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Gagal menyandingkan AHY dengan Anies Baswedan, Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan, malah ketemu Gibran.  

Gibran putra Jokowi. AHY putra SBY. Di sini terjadi persaingan para pangeran. AHY didaulat oleh Sang ayah untuk dipersiapkan menjadi pemimpin masa depan. Begitu juga Gibran. Tapi malang nasib AHY. Setidaknya untuk saat ini. Gagal nyagub DKI, gagal pula jadi cawapres. Padahal, AHY telah mengorbankan karir indahnya di militer.

Gibran jauh lebih baik nasibnya. Baru dua tahun jadi walikota Solo, sekarang menjadi cawapres. Gibran mendampingi Prabowo yang usianya sudah cukup sepuh.


Peluang AHY semakin sulit, kalau tidak dibilang "tertutup" jika Prabowo-Gibran jadi. Prabowo jatuh di tengah jalan, Gibran yang akan menggantikannya. Sepuluh tahun akan membuat AHY kehilangan momentum. Akan banyak rising stars yang lahir. Belum lagi jika Gibran juga orbitkan putra mahkotanya untuk meneruskan cita-cita kakeknya.

Anggap saja uraian di atas adalah sebuah imajinasi. SBY dan AHY tentu tidak suka kalau imajinasi ini bisa terjadi. Karena ini akan menjadi petaka dan bencana bagi AHY. Mungkin juga bagi Demokrat.

Dilematis! Maju kena, mundur kena. Terlanjur tinggalkan Koalisi Perubahan, harapannya dihadang oleh hadirnya Gibran jadi cawaperes.

Lihat baliho-baliho AHY. Gambarnya hanya foto AHY dan Prabowo. Tulisannya: "Demokrat Bersama Prabowo". Kok gak ada foto Gibran? Itulah masalah krusialnya.

Belakangan, mulai ada satu dua foto AHY bersama Prabowo-Gibran. Kabarnya, Demokrat dapat teguran. Lalu pasang foto Gibran. Di sinilah letak dilematisnya.

Kalau dikalkulasi, lebih menguntungkan mana bagi AHY dan Demokrat, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang menang atau Prabowo-Gibran yang menang? Ya lebih menguntungkan kalau Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Apa argumentasinya?

Anies-Baswedan menang, Demokrat bisa bergabung. Jika melihat record dan gaya kepemimpinan Anies Baswedan yang merangkul, maka Koalisi Perubahan akan membuka tangan untuk menerima Demokrat bergabung. Bergabungnya Demokrat akan menjadi pintu bagi AHY untuk berkarir lebih terbuka ke depan. Setidaknya lebih terbuka peluangnya untuk menjadi cawapres 2029.

Kalau Prabowo-Gibran yang menang, AHY selesai. Rivalitas Probowo dengan SBY dan rivalitas Gibran dengan AHY akan menjadi tembok yang terlalu tebal bagi SBY dan Demokrat untuk mengantarkan karir AHY. Masih beruntung kalau Demokrat masih dibiarkan hidup.

Mari kita bayangkan situasi politik pasca pilpres, dengan kemungkinan Anies Baswedan yang menjadi presiden, atau Prabowo. Bagaimana dinamika politiknya, dan bagaimana nasib masing-masing partai dengan semua karakternya dalam bermanuver. Jangan lupa juga, dan ini yang terpenting, bagaimana nasib rakyat ketika dipimpin Anies Baswedan atau Prabowo. Juga nasib ekonomi, demokrasi dan HAM di Indonesia. Setidaknya bisa membandingkan Food Estate Kemenhan dan Food Station (BUMD) milik DKI.

Kok Ganjar gak ikut dibicarakan? Anda pasti sudah tahu jawabannya. Yang pasti, nasib Ganjar sedang tidak baik-baik saja.

Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa



Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya