Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Banyak Pemasok Rugi Akibat Skandal Manipulasi Uji Keselamatan, Daihatsu akan Bayar Kompensasi

JUMAT, 05 JANUARI 2024 | 15:22 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Daihatsu akan membayar kompensasi kepada para pemasoknya, imbas dari skandal manipulasi uji keselamatan selama 30 tahun yang dilakukan di Jepang.

Dalam rencana pembayaran tersebut, Daihatsu juga akan mendapat bantuan keuangan dari induk perusahaan, Toyota Motor Corporation.

Imbas penghentian produksi kendaraan akibat skandal manipulasi data, Daihatsu dan Toyota akan memberikan kompensasi kepada ratusan pemasok yang terdampak dari penyetopan tersebut.

Sejak diumumkan beberapa hari lalu, sampai saat ini Daihatsu terus mencatat seluruh pemasoknya yang mengalami kerugian akibat skandal besar tersebut.

Sebanyak 423 pemasok, 4.000 perusahaan tier-2 dan tier-3, serta 1.000 perusahaan lain yang berbisnis bersama Daihatsu disebut akan mendapat kompensasi dari Toyota.

Di Indonesia sendiri, kegiatan Daihatsu juga sempat disetop. Namun, saat ini sudah kembali berjalan normal lagi.

Executive Officer, Corporate Function Directorate PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Johan, memastikan semua kendaraan Daihatsu yang diproduksi, didistribusi, dan dipasarkan di Indonesia tidak memiliki masalah kualitas dan keselamatan serta memenuhi regulasi yang berlaku di Indonesia.

"Produk-produk Daihatsu di Indonesia telah memenuhi syarat teknis keselamatan dan keamanan sesuai dengan standar ketentuan di Indonesia. Selain itu, produk yang diisukan tersebut dapat dipastikan tidak diperdagangkan di Indonesia," ungkap Johan.

Lebih lanjut, Johan menegaskan produk Daihatsu di Indonesia sudah melakukan pengujian oleh pihak terkait, untuk memastikan kendaraan benar-benar dalam keadaan aman, dan tidak terkait dengan yang terjadi di Jepang.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Sri Mulyani Serahkan Kenaikan PPN 12 Persen ke Pemerintahan Prabowo

Senin, 20 Mei 2024 | 20:02

HET Beras Bakal Naik Permanen Setelah 31 Mei Mendatang

Senin, 20 Mei 2024 | 19:57

MKD Imbau Masyarakat Tak Tergiur Beli Pelat DPR Palsu

Senin, 20 Mei 2024 | 19:54

HIPMI Minta Pemerintah Jangan Impor Saat Panen Raya Jagung

Senin, 20 Mei 2024 | 19:43

KPD: Persoalan Administratif di Bawaslu, Bukan Ranah MK

Senin, 20 Mei 2024 | 19:31

Partai Gelora Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pemilu

Senin, 20 Mei 2024 | 19:31

HIPMI: BUMN Pangan dan Bulog Gagal Kelola Hasil Panen Jagung

Senin, 20 Mei 2024 | 19:15

Otak Branding "Gemoy" Sukses Bikin Forum Digital Marketing Pecahkan Rekor

Senin, 20 Mei 2024 | 19:07

Patuh Putusan PTUN, Nurul Ghufron Tegaskan Tak Akan Hadiri Sidang Dewas KPK

Senin, 20 Mei 2024 | 19:03

Pemerintah Harus Kembangkan Potensi Gen Z Sambut Bonus Demografi

Senin, 20 Mei 2024 | 18:59

Selengkapnya