Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan/RMOL
Guru Besar Bidang Keamanan Global Universitas Padjadjaran (Unpad) R. Widya Setiabudi Sumadinata berharap calon presiden (capres) membuat kebijakan strategis dalam rangka meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam hubungan Internasional.
Untuk itulah Widya meminta capres agar mampu mendorong Indonesia menjadi pemenang dalam persaingan diplomasi di forum-forum global. Sebab selama ini Indonesia kerap didikte oleh kepentingan negara-negara besar, sehingga merugikan kepentingan nasional.
"Bagaimana capres dapat membuat kebijakan dan strategi yang membuat postur pertahanan negara RI punya efek
detterence yang kuat. Ini penting untuk menangkal tekanan negara-negara lain, dan mendukung diplomasi RI di forum global," kata Widya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (4/1).
Kemudian, lanjut Widya, capres harus mengubah pola pikir tentang strategi pertahanan negara.
"Hal ini agar lebih berorientasi kepada nature kita sebagai negara kepulauan serta menguatkan peran teknologi terkini. Ini juga tentang bagaimana menguatkan kekuatan dan kemandirian industri pertahanan nasional,” kata Widya.
Widya juga berharap pertahanan negara tidak minimalis, namun harus disesuaikan dengan tantangan yang dihadapi.
"Pertahanan berbasis karakteristik RI sebagai negara kepulauan, harus mentransformasi dari
heavy pertahanan darat ke pertahanan yang melibatkan tiga matra (bahkan empat matra) tapi berdasarkan
nature RI sebagai negara kepulauan," kata Widya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan menggelar debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1), dengan mengangkat tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.