Berita

Presiden RI, Joko Widodo/Net

Bisnis

Jokowi akan Warisi Utang Rp8.000 Triliun untuk Presiden Selanjutnya

KAMIS, 04 JANUARI 2024 | 08:38 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah RI di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo akan segera lengser dari jabatannya, dengan meninggalkan berbagai proyek infrastuktur megah seperti jalan tol trans Jawa dan Sumatra, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, juga utang bernilai fantastis.

Total nilai utang yang akan diwarisi Jokowi ditaksir mencapai Rp8.000 triliun yang akan ditanggung oleh pemerintahan selanjutnya.

Data dari Kementerian Keuangan mencatat utang pemerintah saat ini telah menembus angka Rp7.855,53 triliun, dengan rasio 37,78 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) RI per Juli 2023.

Selain itu, pemerintah juga dikabarkan telah menarik utang baru sekitar Rp194,9 triliun hingga Juli 2023, dengan proyeksi penarikan tambahan mencapai Rp211,5 triliun hingga akhir tahun. Sehingga sepanjang 2023 pemerintah tercatat telah menarik utang hingga Rp407 triliun

Ekonom Center of Reform on Economics (Core), Yusuf Rendy Manilet, memperkirakan bahwa total utang pemerintah berpotensi mencapai Rp8.000 triliun pada awal tahun 2024, mengingat adanya peningkatan jumlah penarikan utang dan jumlah jatuh tempo utang.

“Maka tentu peluang utang mencapai Rp8.000 triliun akan ada,” ujarnya, seperti dikutip dari Ekonomi Bisnis, Rabu (3/1).

Mengutip data dari buku Nota Keuangan 2024, pemerintah juga berencana melakukan penarikan utang baru senilai Rp648,1 triliun pada tahun depan atau periode akhir kepemimpinan Presiden Jokowi.  

Dari outlook tersebut, pemerintah menargetkan pembiayaan utang melalui Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp666,44 triliun pada 2024. Jumlah tersebut lebih tinggi Rp303,5 triliun dari outlook utang pemerintah pada 2023.

Pembiayaan utang yang naik hampir 100 persen itu dilakukan untuk konsolidasi fiskal serta menutup defisit anggaran sebesar 2,29 persen PDB atau sebesar Rp522,8 triliun.  

Selain untuk menutup defisit APBN, pembiayaan utang juga digunakan untuk membiayai pengeluaran pembiayaan, seperti pembiayaan investasi, pemberian pinjaman, serta kewajiban penjaminan.

Meski terjadi peningkatan nominal utang yang tinggi, Kemenkeu mengklaim bahwa rasio utang itu hanya mencapai 37,78 persen, yang menunjukkan penurunan dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 37,93 persen, dan masih berada di bawah batas aman 60 persen dari PDB.

Presiden Jokowi juga sempat mengklaim bahwa utang di dalam negeri merupakan utang yang terendah di antara kelompok negara G20 dan ASEAN.

“Rasio utang Indonesia juga salah satu yang paling rendah di antara kelompok negara G20 dan Asean, bahkan sudah menurun dari 40,7 persen PDB di tahun 2021 menjadi 37,8 persen di Juli 2023,” kata  Jokowi dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka Penyampaian Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangan, Rabu (16/8) lalu.

Meski demikian, pemerintahan Presiden Jokowi masih punya waktu setidaknya satu tahun lagi untuk menuntaskan seluruh program kerja dan meneruskan estafet kepemimpinan, sekaligus menanggung warisan utang kepada presiden selanjutnya. 

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya