Pemimpin oposisi Korea Selatan, Lee Jae-myung saat dibawa ke dalam ambulans setelah penikaman pada Selasa, 2 Januari 2023/Net
Sehari setelah insiden penikaman di ruang publik, pemimpin oposisi Korea Selatan, Lee Jae-myung dilaporkan masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit pada Rabu (3/1).
Menurut salah satu anggota Partai Demokrat Hong Ik-pyo, Lee harus menjalani prosedur operasi untuk menutup pembuluh darah di lehernya yang teriris akibat penikaman.
"Selama lebih dari dua jam para dokter ahli bedah mengoperasi Lee untuk memperbaiki pembuluh darah besar di lehernya yang teriris," ungkapnya, seperti dimuat
Asia One. Hong menilai kejadian penikaman terhadap Lee merupakan tindakan teror yang mengancam stabilitas demokrasi di negara itu.
Dia mendesak agar secepatnya dilakukan penyelidikan dan memberikan keamanan yang lebih ketat terhadap para tokoh-tokoh politik terkemuka.
"Tindakan teror terhadap Ketua Lee Jae-myung jelas merupakan tantangan terhadap demokrasi dan ancaman terhadap demokrasi,” kata Hong.
Salah satu saksi mata bernama Jin Jeong-hwa mengatakan bahwa insiden tersebut jelas menunjukkan perlunya perlindungan keamanan yang lebih kuat dan profesional bagi para pemimpin politik.
"Orang-orang seperti pemimpin oposisi benar-benar membutuhkan petugas keamanan khusus,” kata Jin.
Pada Selasa (2/1), Lee yang sedang menyapa para pendukungnya secara tiba-tiba mendapat serangan pisau dari seorang pria yang ada didekatnya.
Pria tersebut berhasil diamankan pihak kepolisian. Namun Lee mendapat luka tikaman di bagian lehernya sepanjang satu sentimeter. Dia langsung diterbangkan dari Busan menuju Seoul untuk mendapatkan perawatan intensif.
Lee merupakan tokoh politik terkemuka Korea Selatan yang kalah dari Presiden Yook Suk-Yeol selama pemilihan umum tahun 2022.
Tragedi penikaman Lee terjadi hanya beberapa bulan sebelum Korea Selatan menggelar pemilihan umum pada 10 April mendatang.