Cawapres Nomor Urut 3, Mahfud MD di di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Selasa (2/1)/RMOL
Hasil survei elektabilitas pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD selalu jeblok.
Namun hal itu tidak menjadi masalah bagi Cawapres Nomor Urut 3 Mahfud MD.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) itu justru menceritakan pengalaman Jokowi yang babak belur di survei namun mampu memenangkan Pilpres 2019.
"Kalau saya dan Mas Ganjar tidak pernah memikirkan survei, karena ada faktor lain. Dulu juga kan pernah Pak Jokowi diramalkan kalah tahun 2019 oleh pensurvei yang sama. Sampai ada jurusan Jokowi
game over dua minggu sebelum pemilihan tahun 2019," ujar Mahfud kepada wartawan di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Selasa (2/1).
"Ternyata Pak Jokowi menang. Tahun 2019 survei-survei salah semua, survei itu nanti kalau salah jawabnya 'itu kan potret hari itu, hari ini lain' cuman begitu jawabannya," imbuhnya.
Mahfud menuturkan pihaknya tidak pernah mau mengacu pada hasil survei yang tidak menutup kemungkinan adanya "faktor lain" dalam hasil survei tersebut.
"Oleh sebab itu saya tidak pernah terikat dengan survei, karena ada faktor lain," ucapnya.
Menurutnya, rakyat sering menyembunyikan pilihannya pada Pilpres 2024 dan hasil survei bisa berubah total dengan kondisi di lapangan dan TPS nanti.
"Pada saat hari pencoblosan, kembali ke hati nuraninya. Menurut hati nurani saya ini yang cocok. Biasanya berubah di hari itu. Dan itu yang selalu terjadi, termasuk yang dulu pilkada Jakarta. Semua orang foke-foke (Fauzi Bowo), kalah juga. Surveinya yang salah," bebernya.
"Tapi ketika ditanya ‘Anda kok surveinya salah, ‘ya itu kan survei 2 minggu sebelumnya' kan gitu kan sama dengan yang sudah-sudah begitu kan," demikian Mahfud.