KH Maman Imanulhaq saat pelantikan ratusan jurubicara emak-emak di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat/Ist
Kesetaraan gender menjadi salah satu isu perubahan yang diusung pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).
Pada dokumen visi misi Amin, secara implisit juga memastikan agenda perubahan untuk mengerek partisipasi serta akses perempuan di berbagai sektor.
Sebagai bentuk komitmen agenda perubahan, Timnas Amin merekrut banyak perempuan dari tingkat nasional sampai desa.
Jubir Timnas AMIN, KH Maman Imanulhaq, Jumat (29/12) juga melantik ratusan jurubicara emak-emak di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
"Jubir emak-emak ini menjadi garda depan tim Amin, langsung berkomunikasi dengan masyarakat di desa-desa. Bahasa emak-emak kan lugas, sederhana, serta efektif. Ini yang diharapkan berkontribusi pada elektoral," kata Kiai Maman, sapaan akrabnya, lewat keterangan tertulis.
Tak hanya urusan gaet-menggaet suara, jubir emak-emak ini juga menjadi atribusi komitmen Amin dalam memastikan agenda-agenda sektoral perempuan, bila terpilih nanti.
Setidaknya, kata Dewan Syuro DPP PKB itu, ada beberapa program perempuan yang menjadi concern pasangan Amin, salah satunya mendorong kenaikan persentase perempuan dalam setiap rekrutmen TNI dan Polri.
Aparatur juga diharapkan mampu mengentas kasus-kasus KDRT, salah satu caranya mengembangkan pelayanan perempuan dan anak di setiap unit Polsek.
Selain itu, sambungnya, Amin juga meningkatkan keikutsertaan perempuan dalam politik luar negeri. Artinya, bagaimana diplomasi luar negeri bekerja responsif terhadap isu-isu gender, khususnya soal pekerja migran perempuan, konflik Palestina, sampai pengungsi Rohingya.
"Yang tak kalah penting, Amin ingin menghadirkan tempat penitipan anak yang terjangkau, serta ketersediaan ruang laktasi di ruang publik, serta memberdayakan kaum ibu melalui aktivasi PKK, untuk memastikan tumbuh kembang anak. Ada juga soal cuti hamil dan melahirkan untuk ibu, bahkan cuti bagi ayah," tutupnya.