Kecelakaan pesawat Yeti Airlines di Nepal pada Januari 2023 lalu/Net
Sebuah temuan penyelidikan akhirnya mengungkapkan bahwa pilot Nepal menjadi penyebab tewasnya 72 orang dalam kecelakaan pesawat yang terjadi pada awal tahun 2023.
Anggota komisi investigasi, Buddhi Sagar Lamichhane, mengatakan penyelidikan menyimpulkan bahwa pilot salah menarik tuas di kokpit atau flight deck.
“Secara teknis, pesawat baik-baik saja. Namun, sepertinya kesalahan manusia yang menyebabkan pesawat terhenti dan jatuh,” ujarnya, seperti dikutip The Peninsula Qatar, Jumat (29/12).
Hasil penyelidikan yang dilakukan selama berbulan-bulan terhadap jatuhnya pesawat Yeti Airlines yang membawa 72 penumpang, termasuk empat awak, telah diserahkan kepada Kementerian Pariwisata pada Kamis (28/12).
Dalam rekaman media sosial yang beredar pesawat itu jatuh ke jurang, dengan baling-baling pesawat terlihat tiba-tiba berbelok tajam ke kiri ketika akan mendekati bandara Pokhara.
“Masalah faktor manusia seperti beban kerja yang tinggi dan stres yang tampaknya mengakibatkan kesalahan identifikasi dan pemilihan baling-baling,” kata laporan itu.
Selain itu, awak pesawat juga disebut tidak melihat dek penerbangan dan indikasi mesin yang menunjukkan kedua baling-baling telah diberi bulu, atau menonaktifkan baling-baling.
Akibat masalah tersebut, pesawat yang diidentifikasi ATR 72 jatuh ke jurang yang terjal, hancur berkeping-keping, dan terbakar. Sehingga disebut sebagai salah satu kecelakaan penerbangan paling mematikan di dunia yang terjadi pada 1992 lalu.