Zulkifli Hasan dan Erick Thohir/Net
Menteri BUMN Erick Thohir (ET) berpotensi menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) menggantikan Zulkifli Hasan atau Zulhas.
Belakangan, pintu Erick Thohir untuk mengisi kursi ketum PAN terbuka seiring manuver Zulhas yang banyak membuat blunder menjelang Pemilu Serentak 2024.
Teranyar, Zulhas terpeleset lidah karena dianggap membercandai rukun salat dengan menyebut banyak masyarakat yang diam tidak membaca “amin” setelah surah Al Fatihah dilafalkan imam dan tasyahud “dua jari”.
Menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, blunder-blunder yang diciptakan Zulhas berpotensi menggerus elektoral PAN dan pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
"Kalau soal blunder-blunder yang dilakukan Zulhas itu kan belakangan memang banyak, dan itu berimplikasi pada elektabilitas Pak Prabowo termasuk PAN secara langsung maupun tidak langsung," kata Pangi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (28/12).
Atas alasan itu, Pangi menyebut bahwa Erick Thohir yang diketahui dekat dengan PAN karena pernah diusung sebagai capres atau cawapres dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), terbuka kemungkinan menggantikan Zulhas sebagai ketua umum PAN.
Meskipun, kata Pangi, pergantian ketua umum parpol tidak mudah. Sebab, ada sejumlah mekanisme yang berlaku di internal masing-masing parpol itu sendiri, tak terkecuali PAN.
“Tapi bukan tidak mungkin ada peluang kans untuk ET mengambil alih atau menjadi nakhoda dari PAN ke depannya,” pungkasnya.