Mantan Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan/Ist
Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) membenarkan mantan Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan telah bebas sejak awal Oktober 2023.
"Betul yang bersangkutan sudah bebas PB (Pembebasan Bersyarat) per tanggal 6 Oktober 2023," kata Koordinator Humas dan Protokol, Deddy Eduar Eka Saputra kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis pagi (28/12).
Deddy menjelaskan, Wahyu Setiawan telah memenuhi syarat substantif dan administrasi untuk mendapatkan pembebasan bersyarat.
"Saat ini yang bersangkutan berada di bawah bimbingan Bapas Klas I Semarang, dengan masa bimbingan sejak 6 Oktober 2023 hingga 13 Februari 2027," pungkas Deddy.
Wahyu Setiawan hari ini dipanggil tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI Dapil Sumsel I Fraksi PDI Perjuangan periode 2019-2024 yang menjerat Harun Masiku (HM).
KPK berharap Wahyu Setiawan dapat kooperatif hadir pada hari ini karena keterangannya sangat dibutuhkan.
Wahyu Setiawan sebelumnya telah dijebloskan ke Lapas Klas I Kedungpane, Semarang, Jawa Tengah pada Kamis 17 Juni 2021 untuk menjalani pidana penjara selama 7 tahun sesuai dengan putusan Kasasi Mahkamah Agung (MA).
Selain vonis 7 tahun penjara, Wahyu juga dibebani kewajiban untuk membayar denda sebesar Rp200 juta subsider 6 bulan kurungan. Wahyu juga dijatuhi pidana tambahan berupa pencabutan hak politik dalam menduduki jabatan publik selama 5 tahun, mulai terhitung ketika Wahyu telah selesai menjalani pidana pokoknya.
Putusan Kasasi MA tersebut memperberat hukuman yang dijatuhkan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memvonis Wahyu dengan hukuman 6 tahun penjara.
Dalam perkara suap itu, Wahyu terbukti menerima uang sebesar 19 ribu dolar Singapura dan uang sebesar 38.500 dolar Singapura atau seluruhnya setara dengan Rp600 juta dari Saeful Bahri selaku mantan Caleg PDIP.
Pemberian uang tersebut dengan maksud agar Wahyu dapat mengupayakan KPU menyetujui permohonan PAW anggota DPR RI fraksi PDIP dari Dapil Sumsel 1 dari Riezky Aprilia kepada Harun Masiku. Harun Masiku sendiri saat ini masih berstatus buron setelah ditetapkan sebagai tersangka pada 9 Januari 2020.
Selain itu, Wahyu juga terbukti menerima uang sebesar Rp500 juta dari Rosa Muhammad Thamrin Payapo selaku Sekretaris KPU Provinsi Papua Barat terkait proses seleksi calon anggota KPU Provinsi Papua Barat periode 2020-2025.