Berita

Suasana diskusi yang diselenggarakan Discordia and B-Club dengan tema AI: Big Push or Big Trouble, Rabu (27/12)/RMOL

Tekno

Pengguna AI Harus Pribadi yang Bertanggung Jawab

RABU, 27 DESEMBER 2023 | 21:37 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Perkembangan teknologi yang pesat, khususnya terkait kecerdasan buatan (AI/artificial intelligence), tetap menyisakan kekhawatiran.

Pada diskusi yang diselenggarakan Discordia and B-Club dengan tema AI: Big Push or Big Trouble, Rabu (27/12), sejumlah masalah hingga manfaat terkait penggunaan AI dipaparkan.

Tiga pembicara dihadirkan, Seterhen Akbar Suriadinata dari Labtek Indie, praktisi bisnis IT Ivan Sugiarto Widodo, serta Sekjen RMPG Hanief Adrian.

Irfani Priananda berpendapat, sejauh ini AI telah menjadi bagian dari hidup manusia, dan telah berfungsi memudahkan tugas manusia, dengan hanya satu perintah.

“Kita tinggal tanya ke AI prompt, nanti AI akan melakukan sesuai perintah, itu sangat memudahkan kehidupan manusia,” katanya, pada diskusi yang digelar di Cafe Titik Temu, Jakarta itu.

Namun, meski memiliki sejuta manfaat, penggunaan AI juga mengancam kehidupan manusia.

Menurut Ivan Sugiarto Widodo, AI potensi berbahaya, karena telah digunakan untuk menyebarkan informasi palsu, seperti deepfake, bahkan pemalsuan karya.

Deepfake merupakan video rekayasa atau materi digital yang dibuat oleh kecerdasan buatan yang canggih, hingga menghasilkan gambar seperti aslinya. Penggunaan teknologi itu jika tidak dimanfaatkan dengan baik akan sangat berbahaya.

Untuk itu Ivan menegaskan pentingnya menjadi pribadi yang bertanggung jawab dalam menggunakan kecanggihan teknologi.

“AI harus dimanfaatkan, karena teknologi itu dapat membantu mengambil keputusan. Namun pengguna haruslah pribadi yang bertanggung jawab,” katanya.

Dalam diskusi itu, ketiga pembicara sepakat penggunaan AI tetap memerlukan batasan atau regulasi dari pemerintah, untuk meminimalisasi ancaman yang ditimbulkan.

“AI perlu dibatasi, kita perlu mendorong regulasinya. Tapi kita tidak bisa hanya menunggu pemerintah, kita perlu komunitas yang concern, sekecil apapun pengaruhnya,” timpal Akbar.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya