Berita

Ilustrasi Tentara Jerman/Net

Dunia

Hanya 17 Persen Warga Jerman yang Siap Ikut Perang

SABTU, 23 DESEMBER 2023 | 01:32 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Hasil survei yang dilakukan lembaga penelitian pasar dan opini Forsa mengungkapkan, bahwa sangat banyak warga Jerman yang ragu membela negaranya andai terjadi agresi asing.

Mengutip Fars News pada Jumat (22/12), penelitian Forsa menyebut bahwa 40 persen responden mengaku tidak akan pernah berani mengangkat senjata, bahkan jika negara mereka diserang.

Sementara yang mengaku siap berperang untuk membela Jerman hanya ada 17 persen. Mereka mengaku pasti akan mengangkat senjata jika keamanan nasional mereka terancam.


Sisanya, sebanyak 19 persen menyatakan masih ragu dengan memilih jawaban "mungkin" akan ikut bela negara.

Kemudian berdasarkan jenis kelamin, responden laki-laki lansia antara 45 dan 59 tahun menunjukkan tingkat kesiapan potensial yang lebih tinggi. Di mana 39 persen menyatakan kesediaannya untuk bergabung dengan pasukan pertahanan Jerman.

Forsa juga menyoroti bahwa jumlah orang yang tegas menolak membela negara telah meningkat 2 kali lipat sejak Mei 2022

Selain itu, warga yang memiliki tingkat pendidikan menengah dan tinggi lebih enggan untuk terburu-buru membela negaranya.

Angkatan Bersenjata Jerman yang dikenal sebagai Bundeswehr, saat ini terdiri dari sekitar 180 ribu personel.

Jerman menangguhkan wajib militer pada 2011 sebagai bagian dari reformasi militer. Namun selama bertahun-tahun, negara ini kesulitan mengisi kembali barisan tentaranya.

Tabloid nasional Bild melaporkan, Bundeswehr masih kekurangan jumlah personel meskipun pemerintah menawarkan kenaikan pangkat.

Akhir Oktober lalu, jumlah personel angkatan bersenjata turun dari sekitar 183 ribu menjadi 181.383. Jumlahnya hanya 0,4 persen dari total populasi Jerman yang berada di militer.

Tak hanya jumlah tentara, Jerman juga mengalami kekurangan perlengkapan bersenjata. Tak heran anggota parlemen Johann Wadephul mengkritik pengiriman senjata Berlin ke Kyiv di tengah kurangnya stok tank tempur yang beroperasi.

Kendati demikian, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock bulan lalu mengumumkan komitmen Berlin untuk meningkatkan bantuan senjata ke Ukraina. 

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya