Presiden Daihatsu Soichiro Okudaira meminta maaf atas pelanggaran yang meluas di dalam perusahaan pada konferensi pers pada 20 Desember/Net
Eksekutif Toyota Motor dan anak perusahaannya Daihatsu Motor mengungkapkan permintaan maaf atas berbagai pelanggaran yang ditemukan di dalam unit tersebut. Panel independen mengungkapkan bahwa pelanggaran terjadi diakibatkan tekanan ekstrem yang dialami karyawan untuk mengembangkan kendaraan dengan cepat.
Dalam pernyataan, Daihatsu mengatakan akan menghentikan pengiriman semua mobil yang diproduksinya di Jepang dan negara lain, sementara Toyota akan menghentikan pengiriman model yang terkena dampak. Daihatsu juga mengatakan akan segera menghentikan produksinya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
“Kami telah mengabaikan untuk memahami beban dan kesulitan yang dihadapi karyawan saat mereka mengembangkan kendaraan dalam jangka pendek, dan menciptakan budaya perusahaan yang tidak dapat mematuhi aturan hukum,” kata Presiden Daihatsu Soichiro Okudaira pada konferensi pers Rabu (20/12), seperti dikutip dari Nikkei.
“Manajemen bertanggung jawab penuh atas hal ini," lanjutnya.
Wakil Presiden Eksekutif Toyota Hiroki Nakajima, yang hadir selama konferensi pers, mengatakan pihaknya menanggapi masalah saat ini dengan serius.
"Toyota, yang mengandalkan Daihatsu untuk mengembangkan dan membuat mobil kecil, juga menanggapi hal ini dengan sangat serius," kata Hiroki.
“Penyesalan terbesar adalah kami tidak dapat memahami situasi di departemen yang bertugas menguji kendaraan. Kebijakan kami selalu berhenti dan memeriksa situs dan produk sebenarnya ketika ada masalah, dan kami menyayangkan hal ini tidak meluas ke Daihatsu," ujarnya.
April lalu, Daihatsu mengumumkan bahwa mereka menemukan kelemahan dalam uji keselamatan tabrakan samping untuk empat model yang ditujukan untuk pasar luar negeri dan membentuk panel independen untuk meninjau masalah tersebut.
Kemudian pada Mei, mereka mengatakan telah menemukan masalah dalam pengujian kendaraan sport Rocky dan Toyota Raize. Produksi Rocky dan Raize sendiri sudah dihentikan.
Penyelidikan independen, yang berlangsung hampir delapan bulan, diyakini telah mengungkap kesalahan emisi dan data lingkungan lainnya.