Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Balas Jepang dan AS, China Larang Ekspor Teknologi Terkait Logam Tanah Jarang

JUMAT, 22 DESEMBER 2023 | 08:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah China memutuskan untuk melarang ekspor teknologi yang berkaitan dengan logam tanah jarang, termasuk pembuatan magnet.

Keputusan yang disampaikan Kamis (21/12) diyakini sebagai respons nyata terhadap langkah Amerika Serikat dan Jepang yang ingin mengurangi ketergantungan mereka pada pemasok China.

Nikkei melaporkan, teknologi untuk penambangan, pemisahan dan pemurnian bijih tanah jarang juga termasuk di antara item yang ditambahkan ke daftar teknologi yang tunduk pada kontrol ekspor tersebut.


Pengetatan pembatasan terjadi ketika AS dan negara-negara lain berupaya membangun rantai pasokan untuk produk-produk seperti magnet bertenaga tinggi yang tidak bergantung pada China.

Survei Geologi AS telah menyebutkan bahwa, pangsa produksi logam tanah jarang global di China turun menjadi sekitar 70 persen pada tahun lalu dari sekitar 90 persen pada dekade sebelumnya.

Perubahan pada pembatasan ekspor memangkas daftar tersebut menjadi 134 item dari 164 item pada edisi tahun 2020, namun memberlakukan persyaratan teknis yang lebih rinci di bidang teknologi tinggi di mana Washington dan Beijing bersaing untuk mendapatkan dominasi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya