Ketua Umum Forum Rektor PTMA, Gunawan Budiyanto, dan Ketua KPU RI, Hasyim Asyari, usai menandatangani MoU terkait Pemilu 2024, Kamis (21/12)/RMOL
Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 bukan jadi tugas dan tanggung jawab pemerintah dan pihak terkait seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Mahasiswa juga bisa terlibat langsung untuk ikut mengawal proses pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan ini.
Berdasarkan hal tersebut, Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) menyepakati Memorandum of Understanding (MoU) dengan KPU RI untuk Pemilu 2024 di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Tangerang Selatan, Kamis (21/12).
MoU itu diteken langsung oleh Ketua Umum Forum Rektor PTMA, Gunawan Budiyanto, dan Ketua KPU RI, Hasyim Asyari. Turut mendampingi Rektor UMJ, Prof Mamun Murod Albarbasy, dan beberapa rektor yang tergabung di PTMA.
Dalam sambutannya, Hasyim Asyari mengatakan, MoU ini merupakan komitmen perguruan tinggi dengan penyelenggara pemilu untuk merawat demokrasi. Mahasiswa bisa terlibat untuk melakukan kerja-kerja Kepemiluan seperti Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
“KPPS itu tugas yang di-TPS, dan di kampus-kampus ada program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang proporsinya untuk kegiatan part-time atau magang,” ujar Hasyim.
Oleh karena itu, Hasyim menyerukan kepada pimpinan-pimpinan kampus yang bekerjasama dengan KPU untuk mengirimkan mahasiswa yang dapat menjadi anggota KPPS.
“Sehingga Bapak-Ibu ketika menugaskan mahasiswa menjadi anggota KPPS, tugasnya di kampung halaman masing-masing,” kata dia.
Setelah penandatanganan MoU, Forum Rektor PTMA melanjutkan acara dengan Diskusi Publik bertajuk “Pemilu 2024 dan Masa Depan Demokrasi di Indonesia”.
Hadir sebagai narasumber dalam diskusi tersebut, pakar komunikasi Effendi Ghozali; pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin; dan Rektor UMJ Prof Mamun Murod Albarbasy.