Berita

Ilustrasi Foto/Ist

Nusantara

Lewat Aplikasi Desanesha, Pengabdian Masyarakat ITB di Wilayah 3T Makin Gencar

KAMIS, 21 DESEMBER 2023 | 05:53 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Civitas akademika Institut Teknologi Bandung (ITB) tak henti-hentinya membantu masyarakat khususnya di Perbatasan RI dan wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Bantuan yang diberikan adalah pengabdian masyarakat melalui inovasi aplikasi Desa Ganesha (Desanesha).

Dalam Pameran Riset, Inovasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat ITB (PRIMA ITB) yang digelar di Aula Barat dan Aula Timur terungkap, ada sekitar 74 pengabdian masyarakat yang sudah dilakukan selama 2023 di wilayah 3T.

Sedangkan yang bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), ada sekitar 30 wilayah 3T.


"Tapi total pengabdian masyarakat ITB itu per tahun ada 200-an kegiatan. Karena ada juga di daerah dekat Bandung, perlu juga kita perhatikan. Itu yang didanai oleh ITB," kata Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM ITB), Yuli Setyo Indartono di Aula Timur ITB, Kota Bandung, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (20/12).

Yuli menerangkan, pengabdian masyarakat itu makin efektif dan tepat sasaran setelah adanya aplikasi Desanesha. Aplikasi berbasis mobile ini menjadi media komunikasi antara ITB dengan kepala desa di wilayah 3T.

Lewat aplikasi tersebut, kepala desa bisa melapor masalah apa saja yang terjadi di daerahnya. Sehingga nanti bisa dibantu oleh ITB.

"Dia (kepala desa) bisa masuk ke situ, dia bisa lapor, di desa kami ada masalah listrik yang pasokannya tidak stabil misal, masuk lah masalah ini otomatis, ke beberapa dosen yang sudah menyebutkan keahliannya di bidang kelistrikan, pembangkitan listrik, dosennya bisa baca," terangnya.

"Lalu dia (dosen) akan komunikasi lebih lanjut dengan kepala desa itu, menelusuri, apa kebutuhan riilnya. Dari komunikasi lebih lanjut itu ada data, gambar, informasi, lalu oleh dosen tadi diajukan dalam bentuk proposal ke ITB," sambungnya.

Oleh karenanya, kata Yuli, pengabdian masyarakat ini berbasis keilmuan. Sebab keilmuan yang dimiliki ITB bersambut gayung dengan kebutuhan yang ada di wilayah 3T.

"Ini didanai oleh ITB, jadi tidak sekadar pengabdian masyarakat bagi-bagi sembako, tidak. Tapi kita berdasarkan keilmuan yang kita miliki, kita gunakan untuk kebaikan, kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Dikatakan Yuli, masalah yang cukup dominan di wilayah 3T adalah air. Mereka kesulitan mengakses air bersih bahkan harus berjalan hingga sekian jam untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

"Misalkan di salah satu desa, airnya di atas, mereka harus jalan kaki sekian jam, itu oleh tim ITB dicarikan titik-titik air yang dekat dengan desa. Dengan kondisi sulit, berbatu-batu tadi, lalu dibuatkan tandon di atas, lalu disalurkan ke 200-an kepala keluarga, ini membahagiakan mereka," ucapnya.

Meski begitu, ITB pun dalam melakukan kegiatan tersebut tidak sendirian. Pihaknya menggandeng beberapa perusahaan untuk pengabdian masyarakat di wilayah 3T, mengingat per kegiatan bisa menyentuh angka Rp150 juta.

Dalam melaksanakan pengabdian masyarakat, ITB berpijak pada 5 lingkar. Lingkar 1 ada Bandung Raya dengan anggaran Rp50 juta, Lingkar 2 Jawa Barat anggaran Rp50 juta, Lingkar 3 Pulau Jawa hingga Rp100 juta. Selanjutnya Lingkar 4 luar pulau Jawa dan Lingkar 5 wilayah 3T dengan anggaran hingga Rp150 juta.

"ITB membagi lingkar-lingkar tadi yang semua ada aktivitasnya, meskipun kita lebih memprioritaskan daerah 3T memang. Makanya di 2023 kita ada 74 pengabdian masyarakat di daerah 3T," tandasnya.

Sekadar informasi, dalam PRIMA 2023 penyelenggaraannya dilaksanakan secara hybrid. Sebagian poster hasil Riset, Inovasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat ITB ditampilkan secara daring melalui galeri virtual, dan sebagian ditampilkan secara luring pada pameran yang dilaksanakan di Aula Barat dan Aula Timur.

Dalam pameran 2023 ini, ITB menampilkan 700 karya dari 12 Fakultas/Sekolah, 32 Pusat/Pusat Penelitian/Pusat Unggulan Iptek, 3 Lembaga, dan Ditmawa dalam berbagai topik, riset, inovasi, dan pengabdian kepada masyarakat.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya