Berita

Aliansi Gemas Raja (gerakan mahasiswa dan rakyat Jambi), menggelar mimbar bebas di Universitas Nurdin Hamzah, Jambi, Rabu (20/12)/Ist

Politik

Tolak Politik Dinasti, Ratusan Mahasiswa Jambi Gelar Mimbar Demokrasi

KAMIS, 21 DESEMBER 2023 | 04:08 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Gelombang aksi penolakan terhadap politik dinasti dan pelanggar HAM terus bermunculan di sejumlah daerah.

Setelah Makassar, kali ini giliran ratusan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam aliansi Gemas Raja (gerakan mahasiswa dan rakyat Jambi), menggelar mimbar bebas di Universitas Nurdin Hamzah, Jambi, Rabu (20/12).

Mimbar demokrasi ini bertajuk "Jaga Demokrasi, Mengangkat Tolak Politik Dinasti dan Tolak Pelanggaran HAM termasuk Konflik Agraria".


Dosen dan sejumlah dekan UNH juga ikut menyampaikan orasi dalam mimbar demokrasi ini. Presiden Mahasiswa UNH, Rio Jodiansyah menegaskan bahwa kondisi demokrasi Indonesia saat ini sangat kacau.

“Karenanya, mahasiswa dan rakyat Jambi bergabung untuk menyuarakan politik dinasti, pelanggaran HAM, korupsi, konflik agraria yang belum tuntas,” kata Rio dalam keterangannya, Rabu (20/12).

“Kita selalu dipertontonkan drama drama kekuasaan yang memuakkan, telanjang tanpa rasa malu memperlihatkan pertunjukannya yang semena mena. Peraturan dirubah seenaknya sendiri, konstitusi dirubah demi anak kandung sendiri,” tambah dia.

“Mahkamah Konstitusi sebagai benteng terakhir keadilan konstitusi nyata nyata melakukan pelanggaran etik yang berat, namun penguasa hari ini menganggapnya ini hal yang biasa, bahkan merasa ini sebuah kebenaran,” tegas Rio menambahkan.

Lebih dari itu, penghilangan nyawa oleh kekuatan politik Orde baru saat itu seolah olah kini sudah menjadi meme yang biasa, dengan membandingkan kekerasan dan penghilangan nyawa yang tidak terdata berapa banyaknya yang terjadi hari ini.

“Ini tidak bisa dibiarkan, karena jika penguasa tidak punya sensitivitas rasa kemanusiaan makan pelanggaran HAM akan terus terjadi,” tegasnya lagi.

Oleh karena itu, Rio mengatakan pihaknya akan mengajak seluruh masyarakat Jambi  untuk menolak pelanggar HAM tampil di kancah publik, menolak politik dinasti tumbuh dan subur dalam sendi-sendi kehidupan berdemokrasi, menolak kontestasi politik yang telah mengaborsi konstitusi lewat jalur mahkamah konstitusi.

“Kami tidak bicara soal calon presiden, tapi kami berbicara tentang demokrasi saat ini,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya