Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ravindra Airlangga/Ist
Kenaikan harga komoditas pertanian, seperti cabai bisa dimitigasi oleh masyarakat itu sendiri. Salah satunya dengan memanfaatkan pekarangan sebagai lokasi budidaya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ravindra Airlangga mengatakan, cara mitigasi tersebut terbukti telah menekan pengeluaran harian rumah tangga.
Ravindra mengaku sangat
concern pada masalah kenaikan harga komoditas pertanian ini karena berhubungan langsung pada kebutuhan dasar masyarakat.
Selain mitigasi, Ketua DPP Partai Golkar tersebut juga mendorong pengembangan skema pembiayaan
closed loop financing. Skema pembiayaan ini sudah dilakukan Bank Jawa Barat (BJB) sejak 2021.
“Perlu mengembangkan
closed loop financing di mana
offtaker menjamin pembelian produsen disertai dengan bimbingan," kata Ravindra dalam dialog bertajuk “Ngariung bersama Warga” di Desa Sukamaju, Cigudeg, Kabupaten Bogor, Rabu (20/12).
Pada kesempatan itu, Ravindra juga menjawab pertanyaan warga tentang cara mengembangkan sektor pertanian dan peternakan. Khususnya pada petani milenial atau anak muda.
Ravindra mengusulkan agar dilakukan pemetaan usaha yang paling potensial. Dia menyebut usaha peternakan kambing untuk kurban sangat potensial karena memiliki siklus tahunan.
Potensi yang lain adalah budidaya lele yang memiliki tingkat permintaan sangat tinggi.
“Salah satu usaha yang potensial adalah pemeliharaan kambing untuk kurban. Siklusnya setiap tahun. Kedua, adalah usaha ikan lele. Permintaan ikan lele untuk Jakarta, misalnya, 120 ton perhari. Sementara produksi ikan lele di Kabupaten Bogor baru sekitar 80 ton perhari. Artinya budidaya lele punya peluang yang masih terbuka,” tegasnya.
Di hadapan 150-an warga Kabupaten Bogor saat Ngariung, Ravindra juga membahas aspirasi yang muncul dari masyarakat. Antara lain hadirnya pelatihan untuk akses permodalan UMKM dan perlunya peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan.