Deklarasi dukungan Aliansi Tionghoa Indonesia pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di kawasan Mangga Dua, Jakarta Utara, Selasa malam (19/12)/RMOL
Aliansi Tionghoa Indonesia resmi mendukung Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilu 2024.
Koordinator Nasional Aliansi Tionghoa Indonesia, Anda Hakim mengatakan, alasan pihaknya mendukung paslon nomor urut 2, karena dirinya memiliki aliran darah dan nafas yang sama sebagai bagian asli Indonesia dari warga Tionghoa.
Terlebih, Prabowo mau melakukan rekonsiliasi usai Pilpres 2019 dengan Jokowi yang saat itu menang.
"Kami Aliansi Tionghoa Indonesia melihat Bapak Prabowo Subianto sebagai simbol juga tauladan persatuan dan kebhinekaan terkini di negeri ini, Terbukti dengan jiwa yang begitu besar, berkenan menghentikan polarisasi dan berekonsiliasi dengan presiden Jokowi demi kerukunan dan kemajuan Indonesia," ujar Anda Hakim, di kawasan Mangga Dua, Jakarta Utara, Selasa malam (19/12).
Dari sini, muncul kepercayaan lebih dari Aliansi Tionghoa Indonesia ke Prabowo terkait program-program anak muda dengan mengajak Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presidennya.
Aliansi Tionghoa Indonesia juga menilai, Prabowo-Gibran merupakan pasangan ideal yang dibutuhkan Indonesia saat ini dalam menghadapi tantangan dan ancaman, baik di dalam negeri maupun dunia internasional.
"Kami Aliansi Tionghoa Indonesia, dengan ini menyatakan dukungan dan komitmen perjuangan bersama Prabowo-Gibran untuk menang sebagai calon presiden dan calon wakil presiden RI satu putaran menuju Indonesia Emas 2045," tegas Anda.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo pun mengapresiasi deklarasi tersebut. Dirinya mengatakan kunci kesuksesan sebuah bangsa lahir dari situasi negara yang aman.
Dari keadaan aman itu, sektor pangan, pendidikan, dll mampu berjalan bersamaan untuk mensejahterakan rakyat.
Untuk itu, Prabowo meminta agar kerukunan yang selama ini dijaga agar terus dipertahankan.
"Kuncinya adalah kerukunan, kuncinya adalah bisa atau tidak kita menjaga kerukunan diantara kita, diantara semua kelompok suku, etnis di antara semua partai politik," tandas Prabowo.