Berita

Pejuang Houthi menyerang kapal di Laut Merah/Net

Dunia

Houthi Ngaku Serang Dua Kapal Lagi di Laut Merah

SELASA, 19 DESEMBER 2023 | 15:09 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Serangan terbaru kembali dilancarkan kelompok militer Houthi Yaman terhadap kapal-kapal negara lain yang melintas di Laut Merah pekan ini.

Jurubicara Houthi, Yahya Sarea pada Senin (18/12) menyebut pihaknya berhasil menyerang dua kapal asal Norwegia yakni kapal pengangkut minyak MSC Clara dan kapal kontrainer Swan Atlantic.

Dijelaskan Sarea, serangan terhadap dua kapal tersebut dilakukan setelah mereka menolak mengikuti arahan Houthi untuk tidak melakukan pelayaran ke wilayah Israel.


“Angkatan laut Angkatan Bersenjata Yaman melakukan operasi militer khusus terhadap dua kapal yang terkait dengan entitas Zionis," kata Sarea.

Pemilik Swan Atlantic mengatakan kapalnya dihantam benda tak dikenal namun tidak ada awak kapal yang terluka.

"Semua sistem Swan Atlantic beroperasi secara normal meskipun tangki airnya rusak akibat serangan itu," kata Kepala Eksekutif Inventor Chemical Tankers, Oystein Elgan seperti dimuat Al Jazeera.

Dikatakan Elgan, akibat serangan tersebut,  Swan Atlantic mengalami kebakaran kecil yang telah dapat dikendalikan oleh awak kapal.

Dia juga menegaskan bahwa kapal Swan Atlantic milik perusahaannya tidak memiliki hubungan apapun dengan pengusaha Israel.

Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) mengatakan pihaknya telah menerima laporan bahwa sebuah kapal mengalami ledakan di sisi kirinya, tanpa menyebutkan nama kapal tersebut.

“Serangan yang dilaporkan terjadi 24 mil laut di barat laut pelabuhan Mokha, Yaman,” kata UKMTO.

Kelompok Houthi yang didukung Iran telah menyerang banyak kapal selama beberapa pekan terakhir.

Mereka berjanji menargetkan kapal-kapal di Laut Merah yang memiliki hubungan dengan Israel sebagai protes terhadap serangan militernya di Gaza.  

Kelompok militer di Yaman itu juga telah memperingatkan agar kapal-kapal yang melintas di Laut Merah tidak berlayar menuju Israel.

Serangan-serangan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap perdagangan global. Jika ancaman terus berlanjut maka akan meningkatkan biaya asuransi dan pengiriman barang melalui Laut Merah.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya