Berita

Nippon Steel/Net

Bisnis

Keluarkan Dana Rp 217 Triliun, Nippon Steel Akuisisi Perusahaan Baja US Steel

SELASA, 19 DESEMBER 2023 | 14:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan baja asal Jepang, Nippon Steel, sepakat mengakuisisi perusahaan ikonik Amerika US Steel senilai lebih dari 2 triliun yen (sekitar 217 triliun rupiah).

Langkah yang diumumkan Senin (18/12), merupakan salah satu akuisisi terbesar yang pernah dilakukan Nippon Steel.

Perusahaan mengatakan, hal ini bertujuan untuk memperkuat posisi Nippon Steel di pasar AS yang sedang berkembang, di tengah menurunnya permintaan produk baja di Jepang dan semakin pentingnya kendaraan listrik.

Nikkei melaporkan, produsen baja terbesar di Jepang tersebut berupaya mengakuisisi seluruh saham US Steel dengan harga 55 dolar AS per saham, sehingga memberi nilai bagi perusahaan tersebut sekitar 14,1 miliar dolar AS, atau 14,9 miliar dolar AS termasuk utang.  

Laporan World Steel Association menyebutkan, produksi baja mentah Nippon Steel pada tahun 2022 adalah 44,37 juta ton, menjadikannya peringkat keempat di dunia.

Sementara itu, US Steel berada di peringkat ke-27, dan berada di belakang produsen AS Nucor dan Cleveland-Cliffs.  Dengan akuisisi US Steel, produksi Nippon Steel akan menempati peringkat ketiga di dunia.

"Akuisisi ini akan memberi Nippon Steel basis produksi baja otomotif di AS," kata Takahiro Mori, kepala pengembangan bisnis global Nippon Steel dalam sebuah pengarahan online.

Presiden USW Internasional, David McCall, mengatakan dalam sebuah pernyataan dari serikat pekerja, bahwa dirinya mengecam usulan akuisisi oleh Nippon Steel.

“Kami tetap terbuka selama proses ini untuk bekerja sama dengan U.S. Steel agar perusahaan ikonik Amerika ini tetap dimiliki dan dioperasikan di dalam negeri. Namun, mereka malah memilih untuk mengesampingkan kekhawatiran akan tenaga kerjanya yang berdedikasi dan menjualnya ke perusahaan milik asing,” kata McCall.

"Serikat pekerja akan sangat mendesak regulator pemerintah untuk hati-hati meneliti akuisisi ini dan menentukan apakah transaksi yang diusulkan itu sesuai dengan kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat dan menguntungkan pekerja," ujarnya.

Agustus lalu, US Steel mengumumkan bahwa mereka akan mulai mempertimbangkan opsi manajemen strategis, termasuk kemungkinan penjualan.  

Cleveland-Cliffs mengajukan tawaran sekitar 7,2 miliar dolar AS yang mendapat dukungan dari United Steelworkers tetapi ditolak oleh U.S. Steel. Beberapa produsen baja lainnya termasuk ArcelorMittal dan Stelco Kanada juga dilaporkan tertarik untuk mengakuisisi perusahaan tersebut.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya