Kick-off Pembangunan Halal Tourism Hub Buya Hamka di Aula Buya Hamka Gedung Majelis Ulama Indonesia di Jakarta/Ist
Untuk mendukung pengembangan pariwisata yang mengusung nilai-nilai Islam dan wisata religi, Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (LWMUI/Wakaf MUI) bersama Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya akan membangun Pusat Pariwisata Halal (Halal Tourism Hub) Buya Hamka di Kawasan Danau Maninjau, Nagari Sungai Batang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Nagari Sungai Batang diketahui merupakan tanah kelahiran ulama sekaligus tokoh nasional Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau dikenal sebagai Buya Hamka.
“Insya Allah, awal tahun 2024 sudah mulai dibangun Halal Tourism Hub Buya Hamka yang akan menjadi
gateway pariwisata halal yang diharapkan menjadi
role model pariwisata ramah muslim di Indonesia,” kata Sekretaris Lembaga Wakaf MUI, Guntur Subagja Mahardika saat Kick-off Pembangunan Halal Tourism Hub Buya Hamka di Aula Buya Hamka Gedung Majelis Ulama Indonesia di Jakarta.
“Model bisnisnya berbasis wakaf produktif,” sambungnya dikutip Sabtu (16/12).
Menurut Guntur, Halal Tourism Hub akan melengkapi Museum Hamka dan Masjid Syech Amrullah di Maninjau yang saat ini banyak dikunjungi wisatawan mancanegara dari Malaysia, Thailand, dan Singapura.
"Halal Tourism Hub ini juga akan menjadi pusat pengembangan desa wisata di Nagari Sungai Batang dan sekitarnya," kata Guntur.
Deputi Direktur DEKS Bank Indonesia, Diana Yumanita menambahkan, Bank Indonesia konsen dalam pengembangan pariwisata ramah muslim sebagai bagian dari ekosistem rantai nilai halal (halal value chain/HVC) .
“Konsep PRM sudah dirumuskan sejak beberapa tahun lalu, alhamdulillah saat ini bisa diwujudkan,” kata Diana.
Ketua Yayasan Keluarga Besar Buya Hamka, Hisham Hamka, menyambut baik program pariwisata ramah muslim Buya Hamka.
“Kami bersyukur beliau yang sudah wafat 40-an lalu tapi meninggalkan nilai-nilai yang memberikan manfaat bagi anak cucunya,” kata Hisham.