Berita

Pengungsi Palestina sedang memperbaiki tenda yang terkena banjir di Jalur Gaza Selatan Rabu, 13 Desember 2023/Net

Dunia

Banjir dan Badai Perparah Kondisi Pengungsi Gaza

KAMIS, 14 DESEMBER 2023 | 12:49 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Cuaca buruk semakin memperparah kondisi pengungsi Jalur Gaza yang sudah menderita akibat serangan Israel sejak 7 Oktober lalu.

Mengutip laporan Reuters, terjadi badai angin dan hujan lebat yang menghantam tenda-tenda para pengungsi di dekat perbatasan Rafah pada Rabu malam (13/12).

Beberapa dari pengungsi berusaha mengurangi genangan air dengan menimbunnya menggunakan pasir. Sementara yang lain memakai terpal atau plastik tipis tembus pandang untuk menambal kebocoran pada tenda-tenda mereka.

"Kami basah kuyup," kata Ramadan Mohadad, seorang pria paruh baya yang sedang berusaha memperbaiki tempat berlindung keluarganya yang terbuat dari potongan kayu dan lembaran plastik tipis.

"Kami berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi diri kami sendiri sehingga air tidak masuk, namun badai merusaknya," tambahnya.

Pengungsi lain bernama Yasmin Mhani mengaku terbangun di malam hari dan menemukan anak bungsunya, yang berusia tujuh bulan, telah basah kuyup di dalam tenda akibat badai semalam.

Keluarganya yang beranggotakan lima orang terpaksa mengungsi ke Selatan Gaza setelah rumah mereka dihancurkan oleh serangan udara Israel dan mereka kehilangan salah satu anak, serta seluruh harta benda mereka.

"Rumah kami hancur, anak kami menjadi syahid dan saya tetap menghadapi semuanya. Ini adalah tempat kelima yang harus kami pindahkan, melarikan diri dari satu tempat ke tempat lain, hanya mengenakan kaos oblong,” kata Mhani.

Rafah, yang terletak di sebelah perbatasan dengan Mesir, adalah bagian paling selatan Jalur Gaza. Tempat ini semakin banyak didatangi para pengungsi setelah Israel memperluas serangannya ke jantung kota Khan Younis di Gaza Selatan.

Ada dugaan bahwa Israel sengaja menggiring para pengungsi untuk pergi lebih jauh ke Selatan agar mereka bisa pindah ke Mesir.

Sementara Mesir dengan tegas mengatakan mereka tidak menginginkan kedatangan massal orang-orang dari Gaza karena akan membuat kemerdekaan Palestina semakin sulit diperjuangkan.

Populer

KPK Dapat Petunjuk Dugaan Suap PAW PDIP dari Buku Hasto

Kamis, 08 Agustus 2024 | 19:35

BHS Kritisi Usul Muhadjir soal Opsi Nasi Jagung di Program Makan Gratis

Rabu, 07 Agustus 2024 | 02:44

Pengamat: Intervensi Kekuasaan Penyebab Airlangga Mundur

Minggu, 11 Agustus 2024 | 19:13

Jokowi Makin Kasar

Senin, 05 Agustus 2024 | 08:42

Fuad Bawazier Ngaku Diperas Rp4 Miliar

Kamis, 08 Agustus 2024 | 12:41

PKS Harus Ikhlas Terima PDIP Bergabung Usung Anies

Senin, 12 Agustus 2024 | 08:18

Buruh dan Penjual Warung Ini Beberkan Biaya Masuk Akpol

Senin, 05 Agustus 2024 | 00:33

UPDATE

DPR Endus Upaya Diskriminatif dalam Pelarangan Paskibraka Berhijab

Rabu, 14 Agustus 2024 | 16:03

Dasco Ungkap Tiga Parpol Baru Gabung KIM

Rabu, 14 Agustus 2024 | 15:56

Paskibraka Copot Hijab Mundur ke Zaman Orba

Rabu, 14 Agustus 2024 | 15:48

BPKH Resmikan Kampung Haji di Sukabumi Untuk 129 Keluarga Terdampak Bencana Longsor

Rabu, 14 Agustus 2024 | 15:40

Jokowi Tunggangi Golkar untuk Amankan Gibran

Rabu, 14 Agustus 2024 | 15:17

Imigrasi Usul Bentuk Pusat Koordinasi AMICF

Rabu, 14 Agustus 2024 | 14:59

Tukang Kayu Ingin Langgengkan Kekuasaan Seumur Hidup

Rabu, 14 Agustus 2024 | 14:56

Sosok "S" Pendamping RK Diumumkan Sehari Setelah HUT Kemerdekaan

Rabu, 14 Agustus 2024 | 14:51

Menteri dan Ribuan Pemukim Israel Serbu Masjid Al-Aqsa

Rabu, 14 Agustus 2024 | 14:45

Para Pedagang Mau Gugat Larangan Jual Rokok Eceran ke MA

Rabu, 14 Agustus 2024 | 14:44

Selengkapnya