Berita

Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugroho/Net

Bisnis

BUMN Baterai Disuntik Dana dari Perusahaan China dan Korsel

KAMIS, 14 DESEMBER 2023 | 03:05 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Suntikan dana untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pemroduksi baterai kendaraan, PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC), dikucurkan oleh dua perusahaan besar asal negeri tetangga. Yakni Contemporary Amperex Technology Co. (CATL) asal China dan LG asal Korea Selatan (Korsel).

Direktur Utama IBC, Toto Nugroho mengatakan, CATL dan LG berkomitmen berinvestasi untuk memproduksi baterai kendaraan listrik di Indonesia yang jumlah totalnya tidak sedikit.

"Jumlah yang kita lakukan untuk hilirisasi yang sudah di-confirm dengan kedua calon mitra ini, itu sekitar hampir 400 gigawatt (per hour/GWH) totalnya," ujar Toto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/11).

Toto mengatakan, dibutuhkan investasi hingga ratusan triliun untuk membangun satu kesatuan ekosistem kendaraan listrik, mulai dari hilir hingga hulu, mulai dari pembangunan smelter dengan teknologi HPAL atau High Pressure Acid Leaching, sampai komponen baterainya.

"Di situ lah kenapa kita kerja sama dengan partner internasional. Jadi LG itu produsen baterai EV nomor 3 di dunia, terbesar. CATL nomor 1 terbesar di dunia. Nah ini lah hal yang sangat benar-benar dilihat strategis," kata Toto.

Adapun IBC berencana memproduksi baterai kendaraan listrik pertama sebesar 10 GWH dan 5.000 stasiun penukaran baterai (swap battery) di tahun 2024. Produksi baterai dari pabrik hasil kerja sama perusahaan asal Korea Selatan, LG dan Hyundai.

Toto mengatakan, bila semua investasi baterai itu direalisasikan, ditambah ekosistem kendaraan listrik terus terbangun, akan memberikan benefit berganda bagi Indonesia, mulai dari tergenjotnya pendapatan negara sampai menyerap banyak tenaga kerja.

"Manfaatnya kalau kita lakukan hilirisasi ke eV baterai dan eV ekosistem, pengurangan emisi CO2 hampir 14 juta ton per tahun, itu ekuivalen dari 8-10 persen transportasi," kata Toto.

Manfaat kedua adalah penurunan impor BBM. Orang yang pernah bekerja di Pertamina itu mengatakan, dalam satu tahun Indonesia pernah mengimpor BBM dan LPG mencapai Rp500 triliun.

"Kalau kita menggunakan mobil eV itu akan menghemat hampir 26 juta barel, itu ekuivalen hampir USD 4-5 miliar per tahun," kata Toto.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya