Berita

Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berpegangan tangan usai beradu gagasan dalam debat perdana capres dan cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12)/Net

Publika

Lewat Debat, Kualitas Capres Terkuak

OLEH: ALEX WIBISONO
KAMIS, 14 DESEMBER 2023 | 01:23 WIB

SEMALAM nonton debat? Debat capres. Seru kagak? Pasti seru. Seperti saya bilang sebelumnya: yang pinter akan kelihatan pinter. Yang bloon juga akan kelihatan bloonnya. Nah, ini penting supaya rakyat bisa memilih pemimpin yang pinter, bukan yang bloon. Itu pesannya. Paham?

Dari debat semalam, kelihatan siapa yang menyiapkan diri jadi presiden. Siapa yang siap memimpin Indonesia ke depan. Siapa yang kagak siap dan hanya mengejar kekuasaan, itu juga kelihatan sekali.

Ini baru debat perdana. Puluhan juta rakyat Indonesia ikut nonton debat. Apa yang terjadi dalam debat? Sesuai prediksi. Anda pasti tahu lah.

Anies Baswedan dapat giliran pertama. Sesuai nomor urut 1. Anies menyampaikan visi dan misi. Intinya: "Tegakkan aturan untuk semua. Di negara hukum, kekuasaan harus patuh kepada hukum. Di negara kekuasaan, hukum patuh pada kekuasaan. Kita dorong hukum supaya tegak. Faktanya hari ini, hukum bengkok. Tajam ke bawah, tumpul ke atas. Kita tidak bisa didiamkan, kita harus ubah. Hari ini, ada milenial menjadi cawapres. Sementara ada banyak generasi Z di luar sana ketika berbicara dan membela mereka yang termarjinalkan harus berhadapan dengan kekerasan".

Anies Baswedan langsung gigi 4. Gas tinggi. Lugas dan buka fakta, apa adanya. Tajam sekali narasinya. Kepada siapa ditujukan? Anda pasti paham.

Prabowo sepertinya terpancing. Merasa disindir. Karena Prabowo dalam posisi mendukung penuh penguasa. Bahkan ambil anak penguasa menjadi cawapresnya. Apapun yang dilakukan penguasa, ia amin-kan. Ketika penguasa disindir, terasa ada kegeraman yang ia tahan. Emosinya mulai kagak stabil. Sesuai prediksi banyak orang: Prabowo akan tertekan. Jika tertekan, maka kata-kata yang keluar kagak beraturan. Seperti yang anda lihat semalam.

"Apa perasaan bapak ketika bersama Gibran mendaftar ke KPU? Yang sebelumnya MKMK (Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi) telah memutuskan ada masalah etik dengan pencalonan wakil bapak?" Kira-kira begitu pertanyaannya. Prabowo terbata-bata jawabnya. Dan selalu terbata-bata jika ada tekanan.

Begitu juga ketika Ganjar Pranowo nanya: "Pertama, kasus 98 banyak terjadi pelanggaran HAM. DPR telah mendorong terbentuknya tim untuk menuntaskan kasus HAM. Apakah bapak akan melanjutkan untuk menyelesaikan persoalan HAM ini? Kedua, 13 orang yang diculik tahun 1998, bersediakah bapak menunjukkan kepada keluarga dimana kubur mereka? Biar keluarga bisa ziarah".

Lagi-lagi anda lihat wajah Prabowo tegang. Dia jawab dengan suara yang mulai meninggi. Direspons oleh Ganjar: "Bapak belum menjawab dua pertanyaan saya".  Buyar !

Ketika Prabowo mencoba menyerang Anies dengan mempermasalahkan polusi di ibu kota. "Padahal anggaran DKI besar, kenapa polusi di Jakarta parah?", tanya Prabowo. Lalu dijelaskan oleh Anies dengan data. Prabowo "ngeyel". Anies bilang: "Inilah bedanya menggunakan data dengan tidak pakai data".

Ini sedikit cuplikan dari debat semalam bro. Tapi emang kagak nyambung. Bukan kelasnya. Prabowo sama sekali tidak mengungkapkan data yang diperlukan. Bicaranya sporadis. Ngalor-ngidul kagak karuan. Kadang-kadang kagak nyambung dengan apa yang ditanyakan. Maklum, sudah sepuh. Udah tiga kali nyapres, sekali nyawapres. Terlalu sering. Mungkin kelelahan. Harap maklum.

Dibanding Anies misalnya, jawaban-jawaban Anies menunjukkan ia menguasai masalah. Anies memang nampak telah mempersiapkan dirinya menjadi presiden. Ini terlihat bagaimana Anies memang menguasai masalah. Anies memiliki gagasan-gagasan yang sepertinya sudah lama mengendap tentang potret Indonesia masa depan.

Ganjar lebih rileks. Tenang dalam menjawab setiap persoalan. Sangat santai dan menikmati debat. Hanya saja, jawaban-jawaban Ganjar masih terlihat normatif. Jawaban-jawabannya datar. Tidak ada sesuatu yang baru. Di situlah kelas Ganjar.

Hanya Prabowo yang babak belur. Dikuliti habis oleh Anies dan Ganjar. Menahan emosi, terbata-bata, jawabannya agak kacau. Namanya juga tertekan. Ada yang japri saya: "hafalannya kagak keluar". Ah, yang bener. Setahu saya, Prabowo kagak suka hafalin sesuatu. Makanya, kagak punya cukup data.

Ini baru debat pertama bro. Akan ada debat kedua, ketiga, keempat, sampai kelima. Anda bisa bayangin parade debat kedua sampai lima. Bakal makin seru. Tonton terus ya... kasih tahu yang lain  ini pendidikan politik paling mencerdaskan. Wajib nonton. Kalau anda paham, anda kagak akan salah pilih pemimpin.


Penulis adalah pemerhati sosial politik



Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya