Berita

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid/RMOL

Politik

Anies Sebut Prabowo Tak Tahan Oposisi, Nusron: Bukan Pragmatis, Demi Rekonsiliasi Nasional

RABU, 13 DESEMBER 2023 | 15:52 WIB | LAPORAN: ACHMAD RIZAL

Calon Presiden Nomor Urut 01, Anies Baswedan, sempat menyinggung soal Prabowo Subianto yang dinilai tidak kuat jadi oposisi, karena tidak bisa berbisnis.

Menanggapi itu, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, melalui rilis yang dikirim ke Kantor Berita Politik RMOL, membantah. Menurutnya, Prabowo memutuskan tidak menjadi oposisi karena panggilan negara.

"Pak Prabowo masuk ke pemerintahan bukan karena tidak tahan oposisi, apalagi karena selama oposisi tidak bisa berbisnis. Tapi karena panggilan bangsa dan sejarah," tegas Nusron, Rabu (13/12).


Menurutnya, langkah Prabowo bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo sebagai bentuk mengatasi keterbelahan di masyarakat pada Pilpres 2019, yang saat itu terjadi gesekan cukup kuat di akar rumput.

"Prabowo jadi bagian dari aktor negara dan sejarah. Karena kebutuhan untuk mengatasi problem bangsa akibat keterbelahan yang menganga, pasca Pilpres 2019. Negara tidak boleh pecah dan terbelah, sehingga dibutuhkan jiwa besar Pak Prabowo untuk bergabung dalam pemerintahan Jokowi. Itu bentuk rekonsiliasi nasional," ucapnya.

Dia juga menegaskan, bergabungnya Prabowo ke pemerintahan bukan bentuk pragmatisme atau hanya mencari keuntungan semata.

"Ini bukan pragmatis akibat tidak tahan menjadi oposisi. Tapi demi persatuan dan kesatuan Indonesia dan masa depan demokrasi di Indonesia," jelas Nusron.

Politikus Partai Golkar itu lebih lanjut menuturkan, dengan bergabungnya Prabowo ke pemerintahan, terbukti situasi menjadi adem dan optimal.

Itulah, kata Nusron lagi, jiwa besar yang dimiliki Prabowo, meski kalah dalam kontestasi Pilpres 2019, tetapi bersedia gabung Pemerintahan Jokowi.

"Itu jarang dimiliki pemimpin lain di Indonesia. Sementara, setiap pemilihan kepala desa saja, yang kalah biasanya jadi musuh, sampai tidak mau tegur sapa bertahun tahun. Tapi Pak Prabowo tidak sama sekali. Berangkulan dengan Pak Jokowi dan membangun pemerintahan bersama," katanya.

Bergabungnya Prabowo ke koalisi pemerintahan, kata Nusron lagi, sebagai bentuk jiwa besar untuk Indonesia. Karena yang menikmati rakyat, bukan pribadi.

"Itulah jiwa besar demi kesatuan Indonesia. Bukan pragmatis dan tidak tahan oposisi. Yang menikmati bukan Prabowo dan Jokowi, tapi rakyat dan bangsa Indonesia," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya