Pengendara memasang baterai ke stasiun penukaran baterai oleh pembuat skuter listrik Taiwan Gogoro Inc di Taipei, Taiwan 19 April 2022/Net
Perusahaan asal Taiwan, Gogoro, memulai memproduksi sepeda skuter listrik di India dan akan mendirikan sekitar 100 stasiun penukaran baterai pada pertengahan tahun 2024.
Keterangan tersebut disampaikan langsung CEO Horace Luke kepada wartawan di New Delhi, Selasa (12/12) waktu setempat.
"Gogoro telah berkomitmen untuk menginvestasikan 1,5 miliar dolar AS di negara bagian Maharashtra barat termasuk di pabrik tempat mereka akan membangun e-skuter CrossOver dalam kemitraan dengan Foxconn," kata Luke, seperti dikutip dari
Reuters, Rabu (13/12).
Luke mengatakan, mereka telah memulai produksi e-skuter yang pertama kali akan dijual kepada operator armada pengiriman dan ojek, dengan varian untuk penggunaan pribadi akan diluncurkan tahun depan.
Ia menambahkan pihaknya juga akan mengekspor kendaraan ini dari India.
“Kami pikir waktunya tepat untuk datang ke India. Ini sangat strategis dan sangat penting bagi kami,” kata Luke, menjelang peluncuran kendaraan tersebut.
Pasar e-skuter di India tergolong kecil dan mencakup 4 persen dari total penjualan kendaraan roda dua di negara tersebut, namun pasar ini berkembang pesat dengan perusahaan-perusahaan seperti Ola Electric, Ather, dan TVS Motor yang didukung Softbank meluncurkan produk baru.
Model pertukaran Gogoro memungkinkan pelanggan mengganti baterai skuter yang sudah habis dengan baterai yang terisi penuh, menjadikannya ideal untuk pengiriman dan taksi di mana pengendara perlu mengisi bahan bakar dengan cepat untuk menghindari kehilangan waktu.
"Menjual ke armada terlebih dahulu juga akan memungkinkan Gogoro untuk meningkatkan skala stasiun pertukarannya dengan cara yang dapat diprediksi dan membangun muatan dasar, menjadikannya proposisi bisnis yang lebih layak," kata Luke.
Dalam waktu sekitar lima tahun, Luke memperkirakan setengah dari penjualan skuter elektrik perusahaannya berasal dari operator armada dan setengahnya lagi dari pembeli pribadi, dan sekitar 20 persen kendaraan yang diproduksi di negara tersebut akan diekspor ke negara tetangga Nepal, Asia Tenggara, dan wilayah lainnya.