Musisi Iwa K saat tampil di Panggung Rakyat bertema "Bongkar" di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (9/12)/Ist
Puluhan seniman, budayawan, hingga aktivis berkumpul dalam Panggung Rakyat bertema "Bongkar" di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (9/12).
Kegiatan yang digelar Aliansi Selamatkan Demokrasi Indonesia (ASDI) ini menghadirkan musisi tenar seperti Kotak, PAS Band, The Black Stones Band, Iwa K, Young Lex & Friends, Tony Q, Marjinal, Endank Soekamti, hingga Jamrud dan Horja Bius.
Selain hiburan dari musisi, kegiatan tersebut menjadi panggung orasi beberapa tokoh, seperti aktivis HAM Usman Hamid, budayawan Goenawan Mohamad, pakar politik Ikrar Nusa Bhakti, seniman Inayah Wahid, mantan petinggi KPK Laode Muhammad Syarif, hingga ekonom Faisal Basri dan sejumlah tokoh lain.
Ketua panitia Panggung Rakyat, Raiden Soedjono menegaskan bahwa kegiatan tersebut digelar untuk mengingatkan anak bangsa tentang bahaya korupsi dan cara menyelesaikan kasus rasuah.
"Termasuk, memperkuat lembaga KPK yang terus dilemahkan oleh kekuasaan serta memberi penghormatan terhadap hak asasi manusia sebagai pilar penting demokrasi, sebagaimana deklarasi hak asasi yang sudah diratifikasi," kata Raiden Soedjono dalam keterangan persnya, Sabtu (9/12).
Meski diisi orasi kebangsaan sejumlah tokoh, kegiatan tersebut dipastikan bukan dibuat untuk kepentingan politik praktis kelompok tertentu dalam Pilpres 2024.
"Acara tersebut tidak terkait dengan Pilpres, melainkan upaya mengingatkan para calon pemimpin bangsa agar menempatkan agenda pemberantasan korupsi dan penegakan HAM sebagai prioritas," tegasnya.
Panggung Rakyat yang diinisiasi ASDI ini juga dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi & HAM Sedunia yang diperingati setiap tanggal 9 Desember. Kegiatan tersebut juga digelar gratis untuk masyarakat tanpa dipungut biaya.
"Semua ini dilakukan agar masyarakat selalu ingat bahwa musuh terbesar negara saat ini adalah korupsi yang membuat rakyat jauh dari kesejahteraan," tutup Raiden.