Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Naik 5 Persen, Harga Batu Bara Nyaris Sentuh 150 Dolar AS

SABTU, 09 DESEMBER 2023 | 13:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Batu bara memasuki tren penguatan di mana dalam beberapa hari terakhir harganya melesat tinggi, menyentuh hampir 150 dolar AS.

Kenaikan ini ditopang lonjakan harga komoditas energi, yaitu minyak dan gas, serta impor batu bara China yang meningkat pada September tahun ini.        

Harga yang melompat tinggi itu diduga terkait dengan keputusan pengadilan Jerman yang memberikan bantuan kepada pembangkit listrik tenaga batu bara berkapasitas 1 GW dan aksi pasok ulang negara belahan bumi utara untuk menghadapi musim dingin.


Montel News melaporkan adanya dugaan bahwa terdapat kesalahan keputusan pengadilan yang lebih rendah terkait izin pembangunan pabrik tersebut yang ditetapkan pada 2014 yang melanggar peraturan perencanaan negara.

Keputusan pengadilan Jerman untuk memberi izin penggunaan pembangkit listrik berbasis batu bara ini tentunya mendorong kenaikan harga, mengingat Eropa sebagai kawasan yang lebih berkomitmen untuk mengetatkan penggunaan bahan bakar ini

Hal ini Sentimen ini dapat mendorong permintaan batu bara global melonjak, mengingat batu bara ICE Newcastle memiliki spesifikasi kalori tinggi yang memiliki emisi lebih rendah sesuai kebutuhan Jerman.

Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Januari ditutup di posisi 149,25 dolar AS per ton atau melesat 5,11 persen pada perdagangan Kamis (7/12). Angka itu lebih tinggi 5,58 persen pada Rabu, di mana batu bara juga telah menunjukkan geliatnya.   

Australia sebagai salah satu negara pemasok batu bara terbesar dengan kalori tinggi sedang mengalami permasalahan sisi pasokan yang disebabkan cuaca buruk, yang dapat memberikan tekanan pada ekspor. Data menunjukkan ekspor batu bara termal Australia turun 7 persen secara bulanan (month to month/mtm) per 23 November.

Di sisi lain, permintaan China sebagai konsumen batu bara terbesar dunia dari Australia melonjak 19 persen menjadi 5,89 juta ton pada November. Peningkatan impor terjadi di tengah pemasokan kembali China menjelang musim dingin dan kendala pasokan di China.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya