Berita

ekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Pantas Nainggolan/Ist

Politik

PDIP Minta Publik Tak Mudah Digiring soal RUU DKJ

JUMAT, 08 DESEMBER 2023 | 23:03 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

DPR RI didorong untuk mengedepankan aspek musyawarah dalam membahas Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ). Hal ini untuk menyikapi adanya polemik penunjukkan langsung Gubernur Jakarta oleh Presiden atas pertimbangan DPRD yang termaktub dalam RUU DKJ tersebut.

“Konten RUU DKJ agar dimusyawarahkan lebih dalam lagi sebelum masuk ke pengambilan keputusan final (akhir). Kalau kemarin itu kan paripurna baru penetapan inisiatif DPR, jadi ini harus dikaji betul,” kata Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Pantas Nainggolan pada Jumat (8/12).

Pantas mengatakan, musyawarah merupakan salah satu aspek demokrasi yang saat ini tengah dianut negara. Kata dia, terdapat beberapa model dalam pengambilan keputusan dalam musyawarah.


Pertama musyawarah mufakat, kedua aklamasi dan ketiga voting. Untuk voting, para peserta harus menghormati keputusan yang diambil melalui perolehan suara terbanyak.

Pantas juga meminta khalayak untuk tidak mudah digiring dengan kabar yang ada, soal setuju atau tidaknya mengenai RUU DKJ. Saat ini RUU DKJ masih dibahas oleh pemerintah pusat dan DPR RI.

“Kalau esensinya (RUU DKJ) sudah dipelajari lalu ditolak yah nggak ada masalah. Tapi pahami dulu, ini jangan belum dengar dan tahu, tiba-tiba menolak,” kata Pantas.

Pantas mengaku menghormati keputusan paripurna bahwa RUU DKJ tersebut merupakan hasil inisiatif DPR RI. Lantaran masih rancangan, dia memandang masih ada celah bagi publik untuk memberikan masukan terkait RUU DKJ demi kebaikan.

“Prinsip demokrasi pancasila kita ini sangat membuka ruang yang selebar-lebarnya untuk membicarakan semua poin-poin esensial dari RUU DKJ tersebut,” demikian Pantas yang juga anggota DPRD DKI Jakarta ini.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya