Berita

Pelaksana Harian Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa, La Ode Ahmad P Bolombo/Ist

Nusantara

Tutup Pelatihan di NTT, Plh Dirjen Pemdes: Berikan Ilmu untuk Sejahterakan Desa

KAMIS, 07 DESEMBER 2023 | 19:57 WIB | LAPORAN: ACHMAD RIZAL

Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting bagi aparatur pemerintahan desa, untuk mewujudkan tumbuh kembang desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.

Hal itu disampaikan Pelaksana Harian (Plh) Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes), La Ode Ahmad P Bolombo, saat menutup Pelatihan Aparatur Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa Provinsi Nusa Tenggara Timur, secara daring, Rabu (6/12).

Kegiatan kali ini merupakan bagian akhir dari seluruh rangkaian Program Penguatan dan Pembangunan Desa (P3PD), khususnya peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa.


Dalam sambutannya, La ode menyatakan, perhatian pemerintah kepada desa begitu besar, dibuktikan dengan adanya distribusi pemerataan melalui pengalokasian Dana Desa sejak 2015.

"Sebanyak Rp500 triliun lebih yang digelontorkan untuk mendukung percepatan pembangunan pembinaan kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat di pedesaan," katanya.

Karena itu, La Ode meminta peserta yang sudah mengikuti tidak berhenti setelah pelatihan ini. Mereka dapat menjadi konsultan bagi desa masing-masing, agar dapat menyalurkan ilmu yang didapat untuk penguatan belanja desa, juga tata kelola desa, agar desa menjadi smart village.

"Semua modernitas yang ada di kota kita bawa ke desa, dan kembali ke desa. Saya sepakat dengan itu. Itulah hakekat tujuan hidup kita. Kita dapatkan di happy village," katanya.  

La Ode juga menambahkan, ujung dari tujuan kegiatan peningkatan kapasitas adalah untuk mendukung perkembangan desa melalui Prodeskel, dan Desa Presisi.

"Desa Presisi itu desa yang menampilkan kondisi atau gambar aktual di desanya. Tidak ada lagi persoalan data, tidak ada lagi persoalan kondisi-kondisi dalam pendataan, atau pencacahan desa. Tentu dengan cara-cara update dan akurat, menggunakan namanya DPM (drone participatory mapping), artinya ada kombinasi antara dimensi spasial digitalize, numerator atau sensus, dengan partisipasi warga," rincinya.

La Ode juga mengapresiasi jajaran Pemerintah Provinsi NTT dan peserta dari kabupaten/kota yang ikut menyukseskan kegiatan pelatihan ini, dengan persentase kehadiran di atas 90 persen.

Meski kondisi wilayah Provinsi NTT merupakan kepulauan, ternyata tidak menyurutkan semangat mengikuti pelatihan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya