Berita

Ahmad Khoirul Umam/Ist

Publika

Tarik Ulur Format Debat Pilpres 2024, Indikasi Kuat Benturan Kepentingan & Dampak Kemenangan Capres

AHMAD KHOIRUL UMAM*
KAMIS, 07 DESEMBER 2023 | 15:51 WIB

FORMAT baru debat Pilpres 2024, dimana pasangan Capres-Cawapres akhirnya diberi kesempatan mengeksplorasi gagasan dan pandangan mereka secara terpisah, patut diapresiasi.

Hal itu memberi keleluasaan bagi Cawapres untuk tampil independen dalam menunjukkan kapasitas dan gagasan, mengingat kapasitas Cawapres juga harus setara dengan Capres yang secara konstitusional harus siap menggantikan peran ketika ada halangan tetap maupun temporer.

Kendati demikian, keberadaan Capres yang tetap mendampingi Cawapres saat berdebat memang bisa dipersepsikan sebagai wujud kebersamaan dan persatuan di antara para Paslon, namun hal itu seolah membuat Cawapres tampil kurang mandiri dan tetap berada di bawah bayang-bayang Capres.


Alotnya penentuan format Debat Pilpres 2024 mengindikasikan kuatnya tarik ulur dan negosiasi kepentingan, tak lepas dari besarnya dampak politik dari proses debat Pilpres terhadap peluang kemenangan pasangan Capres-Cawapres.

Berkaca dari Pilpres 2004 hingga 2019, debat Pilpres bisa membentuk persepsi publik terkait kecakapan, kredibilitas, dan kapasitas Capres-Cawapres yang berkontestasi.

Bahkan, kemenangan dalam debat Pilpres bisa mengubah peta basis dukungan politik, terutama di segmen kelas menengah terdidik dan masyarakat secara umum yang menjadi elemen swing voters dan undecided voters.

Hal itu dibuktikan dalam Pilpres 2004 dan Pilpres 2014, dimana elektabilitas SBY dan Jokowi mampu melampaui elektabilitas lawan (crossing), yakni Megawati dan Prabowo, ketika SBY dan Jokowi bisa meyakinkan publik dengan kesiapan dan penguasaan isu-isu strategis serta kebijakan publik dalam proses debat Pilpres.

Kemenangan debat Pilpres yang notabene merupakan bagian dari operasi serangan udara, terbukti efektif mampu menghancurkan basis-basis pertahanan dukungan politik yang selama ini dikonsolidasikan lewat "operasi serangan darat", laiknya kampanye tatap muka hingga door to door.

Karena itu, semua pasangan Capres-Cawapres harus mengantisipasi dan mempersiapkan diri dengan optimal.

Sekali terjadi kekeliruan argumen atau sekadar slip of tongue, otomatis akan digoreng habis dan dimanfaatkan lawan politik untuk mendegradasi kredibilitas politik dan elektoralnya.

Ke depan, KPU sebagai penyelenggara Pemilu yang netral dan independen harus memastikan bahwa debat Pilpres berjalan secara adil. Karena itu, netralitas moderator debat dan kerahasiaan pertanyaan-pertanyaan dalam debat harus dijaga betul.

Jangan sampai ada pihak yang merasa dirinya dirugikan adanya dugaan-dugaan ketidaknetralan terkait proses, aktor yang terlibat dan juga materi debat.

*Dosen Ilmu Politik & International Studies, Universitas Paramadina; Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic)

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya