Berita

Bawaslu Ngampus menyediakan pojok pengawasan partisipatif, di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jawa Barat, Senin (4/12)/RMOL

Politik

Perkuat Pengawasan Partisipatif, Bawaslu Ngampus di 38 Provinsi

SENIN, 04 DESEMBER 2023 | 19:39 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Giat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berkunjung ke kampus-kampus, dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih muda dari kalangan mahasiswa di Pemilu 2024, digelar di seluruh provinsi di Indonesia.

Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty menjelaskan, kegiatan tersebut diberi nama "Bawaslu Ngampus" yang salah satunya baru digelar hari ini di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Senin (4/12).

"Bawaslu ngampus ini program yang memang digagas oleh Bawaslu untuk memastikan teman-teman, adik-adik kita di perguruan tinggi mendapatkan informasi mengenai pengawasan partisipatif," ujar Lolly usai mengikuti kegiatan tersebut.


Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu RI itu menjelaskan, pihaknya diamanahkan UU 7/2017 tentang Pemilu untuk meningkatkan pengawasan partisipatif.

"Salah satunya dilakukan dengan menggandeng teman-teman mahasiswa," sambungnya menegaskan.

Dia mengutarakan alasan Bawaslu memilih UIN Sunan Gunung Djati menjadi lokasi pertama, karena menurutnya terdapat sejarah UIN Sunan Gunung Djati Bandung melahirkan banyak aktivis mahasiswa yang kritis, sebagai modal pembangunan demokrasi di Indonesia.

"Sehingga dalam konteks ini kami berharap UIN akan menjadi ada di depan untuk memastikan seluruh jajaran civitas akademika, tidak hanya mahasiswanya tapi juga dosen-dosennya untuk menjadi aktor melakukan pengawasan partisipatif untuk Pemilu 2024," ucapnya seraya berharap.

Oleh karena itu, Lolly yang pernah menjabat Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat itu memastikan di kampus-kampus lain juga dilakukan giat Bawaslu Ngampus, termasuk di kampus yang ada di Papua.

"Sehingga harapan kami, 52 persen pemilih muda yang akan mendominasi di 2024 itu, memang hadir dan kemudian memberikan perhatian besar untuk Pemilu kita," jelasnya.

"Jumlahnya 38 titik, yang disasar oleh Bawaslu dengan kriteria kampus yang sudah kami identifikasi, misalnya soal bagaimana dinamika berdiskusinya yang terbuka menarik. dinamikanya juga menjadi penting untuk diperhitungkan oleh Bawaslu," demikian Lolly menambahkan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya