Berita

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani/Net

Politik

Proyek Food Estate Dinilai Gagal, Demokrat: Itu Tendensi Politis

MINGGU, 03 DESEMBER 2023 | 17:19 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Sejumlah kalangan menilai proyek food estate yang digawangi Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, gagal.

Namun, menurut Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, penilaian itu tendensius. "Penilaian seperti itu dipastikan ada tendensi politis, bukan teknokratis," katanya, lewat keterangan tertulis, Minggu (3/12).

Lebih lanjut Kamhar menjelaskan, food estate merupakan kebijakan yang lahir dari ikhtiar mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan.

"Sebagai negara yang memiliki sumberdaya agraris dengan populasi nomor empat terbesar di dunia, mewujudkan Indonesia berdaulat pangan menjadi imperatif," katanya.

Indonesia, sambung dia, memiliki daya dukung alam berupa sumber daya lahan, air, dan agroklimat yang memadai untuk berswasembada berbagai komoditi pangan.

Dijelaskan juga, jika pemenuhan proyek food estate diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar, dan bergantung pada impor, terlalu berisiko.

"Selain komoditi pangan sensitif secara politik, karena menyangkut hajat hidup rakyat, permintaan dalam jumlah besar sangat mempengaruhi ketersediaan dan harga di pasar dunia," katanya.

Apalagi, tambah Kamhar, saat ini banyak negara penghasil pangan menahan komoditinya untuk diekspor, setidaknya ada 20-an negara.

"KOndisi itu menjadi rentan dan berisiko tinggi bila bergantung pada impor," katanya lagi.

"Jadi food estate hadir untuk itu. Negara hadir untuk mengatasi berbagai persoalan di bidang pertanian, ketersediaan lahan," tutup Kamhar.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Makan Bergizi Gratis Ibarat Es Teh

Jumat, 14 Februari 2025 | 07:44

UPDATE

Perusahaan Tambang Wajib Beri Ruang kepada Kampus untuk Riset

Selasa, 18 Februari 2025 | 01:40

LIB Apresiasi Respons Cepat Panpel dan Keamanan Menangani Kericuhan Usai Laga Persija Vs Persib

Selasa, 18 Februari 2025 | 01:21

Kewenangan Absolut Jaksa Lewat Revisi UU Kejaksaan Ancam Demokrasi

Selasa, 18 Februari 2025 | 00:59

Disepakati DPR dan Pemerintah, Perguruan Tinggi Dapat Konsesi Tambang Lewat BUMN

Selasa, 18 Februari 2025 | 00:40

Diperiksa soal Kasus Razman, Hotman Sebut Penyidik Fokus ke Kata-kata Kasar di Ruang Sidang

Selasa, 18 Februari 2025 | 00:20

Bareskrim Periksa PT TRPN Terkait Pembongkaran Pagar Laut Bekasi

Senin, 17 Februari 2025 | 23:59

Penjualan Atap Asbes Harus Cantumkan Label Peringatan, Konsumen Terlindungi

Senin, 17 Februari 2025 | 23:47

Prabowo Atasi Jepang, IHSG Tembus 6.800

Senin, 17 Februari 2025 | 23:25

Aksi Indonesia Gelap Berakhir Tanpa Kisruh

Senin, 17 Februari 2025 | 23:25

Meniti Buih Reunifikasi Korea

Senin, 17 Februari 2025 | 23:13

Selengkapnya