Sekretaris CPMU P3PD yang juga Direktur LKAD, PKK, dan Posyandu Ditjen Bina Pemdes Kemendagri, Chaerul Dwi Sapta (kiri)/Ist
Kinerja pelaksanaan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) 2023 dinilai mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Bank Dunia (World Bank) pun memberikan apresiasi.
Apresiasi itu disampaikan Task Team Leader P3PD Bank Dunia, Jessica Ludwig, saat rapat dukungan steering committee pemangku program P3PD dalam rangka pembahasan mengenai evaluasi kinerja komponen 1, 2, dan 3, serta explanatory notes, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Jessica berpendapat, pelaksanaan P3PD 2023 telah berjalan dengan baik. Selain itu, penyerapan anggaran juga lebih tinggi dibanding periode sebelumnya.
"Tentu kami berterima kasih atas komitmen pemerintah Indonesia untuk P3PD. Kami sudah pertemuan, dan penyerapan di 2023 sangat meningkat, sering melaksanakan kegiatan, luar biasa dibanding tahun lalu," katanya.
Walaupun sudah berjalan baik, sambung Jessica, masih ada beberapa catatan yang harus diperbaiki.
"Masih ada
missing, dan yang menjadi catatan adalah masalah
key performance indicator (KPI), ada juga beberapa indikator yang sebenarnya tidak dapat diukur, serta keterlambatan proyek," urainya.
Sedang Sekretaris CPMU P3PD yang juga Direktur LKAD, PKK, dan Posyandu Ditjen Bina Pemdes Kemendagri, Chaerul Dwi Sapta, menerangkan, P3PD 2023 bisa berjalan baik karena dukungan berbagai pihak.
Dia berharap pelaksanaan P3PD pada 2023 berjalan sesuai jadwal, karena itu harus akselerasi penyerapan dan evaluasi pelaksanaan pelatihan tatap muka pada 2023.
Chaerul juga memberikan catatan penting untuk pelaksanaan P3PD ke depan, di antaranya persiapan pelatihan tatap muka 2024, persiapan LMS 2024, dan tata kelola LMS di daerah.
"Termasuk penyiapan Siskeudes, redesain, dan
reengineering Prodeskel, serta realisasi terhadap capaian indikator KPI," tutup Chaerul.