Duta Besar Indonesia untuk Spanyol, Muhammad Najib saat menyampaikan pidatonya di hadapan delegasi Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Madrid/Wisma Duta RI Madrid
Duta Besar Indonesia untuk Spanyol, Muhammad Najib, mendorong pemerintah Indonesia untuk secara proaktif meningkatkan daya saing produksi kelapa sawit dalam negeri di pasar Uni Eropa (UE).
Ajakan tersebut disampaikan Najib dalam pertemuan dengan rombongan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang berkunjung ke Madrid.
Najib menyoroti tingginya daya saing produksi kelapa sawit Indonesia di dalam negeri, namun kesulitan menghadapi kebijakan UE yang dianggap masih bersikap subjektif. Secara khusus, ia menunjukkan kebijakan subjektif UE yang cenderung mencap kelapa sawit merusak hutan, sementara produk serupa dari Eropa tidak mengalami stigma lingkungan serupa.
Selain itu, ada kekhawatiran kesehatan di UE terkait konsumsi kelapa sawit, namun produk sejenis dari wilayah mereka dianggap lebih ramah terhadap tubuh manusia.
"Dari segi kuantitas produksi, kita unggul jauh, dan harga produk kita lebih kompetitif. Namun, mereka terus mencari alasan untuk kepentingan nasionalnya dengan (menghambat ekspor)," ujar Najib, seperti dikutip dari YouTube Wisma Duta RI Madrid, Sabtu (2/12).
Untuk itu, Dubes Najib menekankan pentingnya pemerintah Indonesia untuk aktif menanggapi dan menetralisir isu-isu tersebut guna meningkatkan ekspor kelapa sawit ke pasar UE.
"Ke depan, kita perlu proaktif, mengambil inisiatif, dan tetap mempertahankan profil tinggi. Hal ini akan mempengaruhi kebijakan UE terkait kepentingan nasional kita," tambahnya.
Dikatakan Najib, inisiatif diplomasi ini bertujuan untuk memperkuat posisi negosiasi Indonesia dan memastikan praktik perdagangan yang adil di pasar UE, dengan tujuan agar ekspor kelapa sawit Indonesia dapat masuk ke Eropa.