Berita

Pelantikan Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) oleh Presiden Joko Widodo/Repro

Politik

Menguji Netralitas TNI setelah Pergantian Panglima dan KSAD

KAMIS, 30 NOVEMBER 2023 | 21:51 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Netralitas Tentara Nasional Indonesia (TNI) diuji dalam menghadapi pesta demokrasi lima tahunan, yakni Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

Setelah pergantian komando Panglima TNI dari Laksamana Yudo Margono ke Jenderal Agus Subiyanto, kurang dari satu bulan, Presiden Jokowi menunjuk Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Melihat pergantian pimpinan TNI ini, pengamat politik kebijakan publik Universitas Indonesia, Vishnu Juwono tidak menampik jika keputusan Presiden Joko Widodo ini dianggap sarat bermuatan politik.


Apalagi, kedua perwira tinggi tersebut memiliki hubungan dekat dengan Presiden Jokowi. Keduanya pernah menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) era Presiden Jokowi.

"Kedekatan pribadi Jenderal Agus dengan Presiden Jokowi sudah terjalin lama, terutama melalui perannya sebagai komandan Kodim Surakarta saat Jokowi masih menjadi Walikota Solo," kata Vishnu kepada redaksi, Kamis (30/11).

Sementara Maruli, selain memiliki rekam jejak dan kompetensi yang solid, posisinya disebut diuntungkan oleh pengaruh mertuanya, yakni Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut, kata Vishnu, diakui sebagai sosok menteri senior yang diandalkan Presiden Jokowi, terutama dalam mengatasi krisis masa pandemi Covid-19.

Melihat rekam jejak tersebut, netralitas TNI di bawah komando Jenderal Agus Subiyanto diuji dalam mengawal Pemilu 2024. Apalagi dalam Pilpres 2024, ada putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang menjadi salah satu calon wakil presiden.  

"Panglima TNI Jenderal Agus dan KSAD Maruli harus bersikap tegas dan cepat menindak oknum TNI yang bertindak tidak netral. Reputasi TNI sebagai institusi publik yang dipercayai masyarakat berada pada garis depan," tutup doktor lulusan London School of Economics (LSE) ini.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya