Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Setelah China, Belanda Juga Laporkan Ratusan Kasus Pneumonia Anak

KAMIS, 30 NOVEMBER 2023 | 18:40 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Belanda melaporkan lonjakan penyakit pneumonia pada anak yang serupa dengan kasus di China.

Menurut Institut Penelitian Layanan Kesehatan Belanda (NIVEL), 80 dari setiap 100.000 anak berusia antara 5 dan 15 tahun menderita serangan pneumonia dalam sepekan.

Kasus pneumonia pada anak berusia 4 tahun ke bawah juga meningkat, melonjak dari 124 menjadi 145 per 100.000.

NIVEL menyebut lonjakan itu sebagai wabah terbesar, sebab jika dibandingkan dengan puncak musim flu tahun 2022, pneumonia hanya tercatat 60 kasus untuk setiap 100.000 anak pada kelompok usia 5 hingga 15 tahun.

"Ini adalah wabah pneumonia terbesar yang pernah dicatat oleh NIVEL dalam beberapa tahun terakhir," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat New York Post, pada Rabu (29/11).

Baik NIVEL maupun Institut Nasional untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan di Belanda tidak dapat memberikan penjelasan atas peningkatan mendadak kasus pneumonia pada anak-anak.

Tidak diketahui apakah tren kesehatan yang mengkhawatirkan yang terjadi di Eropa ada hubungannya dengan meningkatnya penyakit pernapasan misterius yang melanda sebagian wilayah Tiongkok.

Kasus pneumonia di Belanda, hanya terjadi beberapa hari setelah WHO mengumumkan penemuan kasus serupa di rumah sakit China.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pejabat kesehatan China berpendapat bahwa tidak ada patogen baru atau tidak biasa yang ditemukan dalam kasus pneumonia.

Lonjakan penyakit ini disebabkan oleh anak-anak yang tertular virus-virus terkenal seperti flu, rhinovirus, virus pernapasan syncytial, dan adenovirus, yang telah mereka hindari selama dua tahun pembatasan Covid.

Namun di Belanda, tindakan pencegahan di era Covid sudah lama tidak diterapkan, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai apa yang bisa memicu lonjakan baru kasus pneumonia pada anak-anak ini.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya