Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Naik 178 Persen dari Target APBN 2023, Sektor Minerba Setor Rp 152 Triliun ke Negara

KAMIS, 30 NOVEMBER 2023 | 12:47 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor Mineral dan Batu Bara (Minerba) sampai pada November ini dilaporkan melebihi target APBN 2023.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, setoran PNBP dari sektor minerba telah mencapai Rp 152,16 triliun atau 178 persen dari target APBN.

"Pendapatan negara dari sisi PNBP yaitu angkanya Rp 152,16 triliun. Ini adalah 178 persen dari target di APBN. Jadi produksinya naik, kalau produksinya naik tentunya juga peningkatan ekonomi di masyarakat, Tenaga kerja juga berjalan dengan baik," jelas Sekretaris Jenderal ESDM, Dadan Kusdiana, seperti dikutip CNBC, Kamis (30/11).

Dikatakan Dadan, kenaikan PNPB itu didukung oleh tingkat produksi batu bara yang mengalami lonjakan signifikan, dengan menembus 686 juta ton atau 98 persen dari target produksi nasional dalam APBN 694 juta ton.

"Mengambil data all the time, jadi per kemarin produksi batu bara kita ini 686 juta ton Ini 98 persen dari target produksi nasional kita di 2023 Itu akan target 694,5 juta ton Ini produksinya," sambung Dadan.

Selain produksi batu bara yang meningkat, Sekjen ESDM itu menjelaskan bahwa kenaikan PNBP juga  didorong oleh terbitnya Peraturan Pemerintah nomor 26 tahun 2022 tentang jenis dan tarif PNBP yang berlaku pada Kementerian ESDM.

Sehingga, ketika harga batu bara sedang mengalami peningkatan, maka royalti yang dikenakan kepada perusahaan batu bara juga menjadi meningkat.

"Jadi yang awalnya misalkan 7 persen harga royalti ini ada yang menjadi 13,5 persen sehingga produksinya naik, kemudian harga untuk penerimaan negaranya juga naik. Total dari sisi penerimaan negaranya juga naik jadi secara umum," pungkasnya, seraya menambahkan sektor minerba tumbuh sekitar 8,8 persen.

Dengan realisasi produksi yang meningkat itu,  Dadan memastikan keperluan batu bara untuk pasokan di dalam negeri (Domestic Market Obligation (DMO) yang mencapai 171 juta ton itu sudah tercukupi.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya