Gibran Rakabuming Raka, Emil Dardak dan Arumi Bachsin/RMOL
Karakter Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka baru dikenali Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.
Sosok yang kerap disapa Emil itu kaget ketika mengetahui Gibran punya kepedulian tinggi ke masyarakat. Pasalnya, suami dari Arumi Bachsin itu baru ditunjuk menjadi Jurubicara Gibran, sehingga baru tahu karakter aslinya.
"Ternyata orangnya kalem, punya kepedulian tinggi, senang menggali aspirasi warga dengan dialog interaktif. Kalau Mas Gibran sudah bertanya sesuatu, dia akan mendalaminya ketimbang bicara panjang,” ujar Emil dalam keterangannya, Rabu (29/11).
Dia mengaku, karakter Gibran begitu diketahuinya ketika mendampingi dalam beberapa waktu terakhir, mulai dari pengundian nomor urut di KPU RI, kunjungan ke Mojokerto, Makassar, hingga Toraja.
Bahkan, Emil mendapati cara komunikasi Gibran saat berinteraksi membuat anak muda lebih tertarik untuk membahas isu pembangunan.
"Gaya Mas Gibran memang cocok menggambarkan pola komunikasi yang disenangi Gen Z, minim retorika dan tidak bicara panjang," tuturnya.
Di samping itu, Emil juga menilai putra sulung Presiden Joko Widodo itu memahami permasalahan di akar rumput, dan mampu menjadi pendengar yang tulus dan serius, bukan basa-basi mendengarkan.
“Gibran lebih senang berbicara
to the point. Dan dia selalu serius setiap kali mendengar permasalahan warga," ungkapnya.
Mantan Bupati Trenggalek itu mencontohkan, saat menghadiri suatu kegiatan, Gibran selalu memastikan para peserta dalam kondisi baik.
Jika ada peserta yang belum mendapat tempat duduk atau posisinya kurang pas untuk melihat ke panggung, Gibran akan mengajak hadirin untuk mencari posisi yang aman dan nyaman.
Contohnya, ketika Emil mendampingi Gibran meninjau desa wisata Ketapanrame di Mojokerto. Gibran sangat tertarik mendalami skema usaha yang dikembangkan BUMDes dan peran warga setempat sebagai pemegang saham.
“Pertanyaan Mas Gibran sangat substantif, dari mulai aksesibilitas lokasi, masa balik modal, pola kepemilikan saham, hingga rencana bisnis yang kongkrit. Mungkin karena berlatar belakang pelaku usaha, jadi Mas Gibran memang serius mendalami skemanya ketimbang memberi motivasi yang bersifat umum," demikian Emil menambahkan.