Bentrok massa di Bitung, Sulawesi Utara/Repro
Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Lampung, mengecam peristiwa penyerangan yang dilakukan massa yang mengatasnamakan Pasukan Manguni Makasiouw terhadap massa Aksi Bela Palestina di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (25/11).
Kejadian bermula saat massa aksi Bela Palestina sekitar pukul 13.00 WIT menyerukan kemerdekaan Palestina dan memprotes pembunuhan massal di Jalur Gaza.
Tiba-tiba gerombolan massa berpakaian safari dan adat bersenjata tajam berupa pedang, menyerang massa Aksi Bela Palestina.
Aksi damai berubah menjadi rusuh di hadapan personel kepolisian berseragam. Bahkan seorang bernama Anto menjadi korban penganiayaan hingga terluka parah dan saat ini dalam kondisi kritis akibat serangan massa yang mengatasnamakan Pasukan Manguni Makasiouw.
Tak hanya itu, satu unit mobil ambulans juga dirusak. Kaca-kacanya dipecahkan dan kendaraannya dijungkirbalikan. Bendera Tauhid dan Bendera Palestina dirobek dan dibakar.
"Ini tidak bisa dibiarkan di alam demokrasi. Para pelaku sudah bisa dimasukkan dalam kelompok gerakan pengacau keamanan," tegas Ketua TPUA Lampung, Gunawan Pharrikesit, dikutip
Kantor Berita RMOLLampung, Sabtu (25/11).
Dia juga menyayangkan pihak kepolisian terkesan tidak memberikan respons pro-aktif, padahal hal itu terjadi di hadapan para personel kepolisian yang ada di tempat kejadian perkara.
Lebih lanjut Gunawan Pharrikesit menyatakan protes terhadap Kapolri dan menuntut agar persoalan ini diusut tuntas. Selain para pelakunya, dalangnya juga harus diidentifikasi dan ditangkap.
"Ini sudah sangat mengganggu ketertiban dan tidak mencerminkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesaia. Kuat dugaan ini ada yang mendalangi," papar advokat yang akhir-akhir ini memenangkan kasus Perkara Tata Usaha Negara (TUN), perdata, dan pidana ini.
Gunawan Pharrikesit yang menjadi koordinator lapangan Masyarakat Lampung dukung kemerdekaan Palestina pada Reuni 212, di Jakarta, Sabtu 2 Desember 2023, mengajak masyarakat untuk tidak membiarkan peristiwa memilukan ini.
"Kami dari Lampung bersikap keras dan akan menyampaikan petisi mengutuk serta mengusut siapa dalang kerusuhan dan menangkap tanpa terkecuali para pelakunya," tandasnya.