Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani/Net
Di tengah situasi perekonomian global yang penuh ketidakpastian, negara ekonomi maju seperti Jerman dan Inggris diperkirakan akan mengalami resesi.
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada Jumat (24/11).
Menurutnya, faktor pendorong resesi di Eropa ialah lonjakan suku bunga dan inflasi yang semakin memburuk akibat perang Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung selama hampir dua tahun.
"Eropa masih dibayangi perang Ukraina dan inflasi tinggi. Ini menyebabkan dampak kenaikan suku bunga tinggi yang menyebabkan negara-negara Eropa seperti Jerman dan Inggris terancam resesi,” ungkapnya.
Bahkan, Sri Mulyani menilai suku bunga dan inflasi akan semakin tinggi akibat ketegangan peperangan di Timur Tengah.
Tidak hanya di Eropa, Sri Mulyani juga menyoroti peningkatan suku bunga di Amerika Serikat yang menyebabkan biaya pinjaman naik dan menekan banyak negara.
"Oktober yang lalu US Treasury mencapai 5 persen. Ini pertama kali terjadi sejak 2007 silam dan menyebabkan capital outflow di berbagai negara," terangnya.
Kemudian di China, kata Sri Mulyani, pelemahan ekonomi di sana mulai terlihat ditandai dengan bangkrutnya raksasa properti Evergrande yang dinilai akan berdampak terhadap perekonomian global.
“Masalah sektor properti pinjaman dari pemerintah daerah di perekonomian RRT yang menyebabkan beban cukup tinggi sehingga pemulihan ekonomi tidak jalan cepat,” pungkasnya.